Penjual Sate Ayam Keliling Gelisah

Kuliner, Puisi, Terbaru124 Dilihat

Penjual sate ayam gelisah
Sudah dua jam berjalan
namun tak kunjung ada yang menghentikannya
Padahal ia yakin masih banyak yang belum makan

Pikulannya itu berat
Saat awal memikulnya, ia tak tahan berjalan lama
Namun lama-kelamaan ia terbiasa
Bahunya menjadi kaku dan keras

Dalam pikulan, ada bahan sate dan alat untuk membakar
Juga ada dingklik kecil untuknya
Tak lupa ia membawa payung besarnya
Hujan kini susah ditebak

Saat ini masih jam makan malam
Anak-anak muda lebih suka pesan lewat digital
Padahal ia ada di depan mata
Harganya juga tak mahal

Dengan empat belas ribu rupiah
Seporsi sate ayam sudah siap
Lengkap dengan taburan bawang merah
Tambah lontong cukup dua ribu rupiah

Ke mana ia harus berjalan
Dagangannya harus terjual
Agar ia mampu mengumpulkan modal
Belum lagi membayar aneka cicilan

Tinggalkan Balasan