Saat itu kompleks Candi Prambanan masih sepi. Hari memang masih pagi. Aku dengan penuh semangat menelusuri satu-persatu candi. Semua candi terasa begitu anggun dan cantik.
Ini sebuah mahakarya. Aku kagum dengan nenek moyang yang membuatnya.
Candi Prambanan bercorak Hindu. Ia didirikan tahun 850 M ketika Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Medang Mataram berkuasa. Pembangunannya dimulai oleh Rakai Pikatan lalu dilanjutkan oleh Balitung Maha Sambu.
Di kompleks candi ini konsep trimuri terlihat dengan adanya candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Di sini Siwa lebih diutamakan dan juga terlihat dengan posisi candinya yang lebih menjulang.
Prambanan pernah mengalami runtuh yang diduga disebabkan gempa. Lalu diadakan pemugaran sejak tahun 1918. Dari total diperkirakan 240 candi yang ada di kompleks ini, baru 18 candi yang selesai dipugar.
Menelusuri satu candi ke candi lainnya membuatku seperti memasuki era masa lampau. Dari desainnya, reliefnya, serta bagaimana mereka menata batu-batu tersebut sungguh luar biasa.
Aku kemudian terpaku melihat arca Durga. Mungkin arca ini yang memberikan inspirasi kisah puteri, Bandung Bondowoso, dan 1000 candinya.
Prambanan ini surga untuk pecinta fotografi. Dari setiap sisi semua terasa indahnya. Elegan dan cantik.
