Tema tulisan yang begitu hati-hati kutulis adalah tema kesehatan. Pasalnya, aku tak punya kompetensi di bidang tersebut. Apabila menulis, maka datanya kuambil dari narasumber yang berkompeten, data dari pers release dan data dari sumber yang terpercaya. Mengapa menulis kesehatan perlu ketelitian dan kehati-hatian.
Hal ini disebabkan tema kesehatan sering menjadi bahan hoaks. Kalian mungkin pernah atau malah sering menerima pesan kesehatan yang disebarkan via wa. Jangan makan ini bisa menyebabkan kematian, misalnya. Pada masa pandemi Covid-19 baru dimulai, pesan-pesan seperti ini begitu maraknya berseliweran di grup-grup wa.
Alasan yang kedua, ranah kesehatan itu seperti halnya teknologi informasi, cepat sekali perkembangannya. Biasanya informasi termutakhir itu dalam bentuk jurnal-jurnal. Misalnya tentang kuning telur, dulu di banyak kalangan, kuning telur sempat dianggap sumber kolesterol jahat sehingga seolah-olah ‘wajib dihindari’. Tapi kemudian ada informasi baru menyebutkan makan telur termasuk kuning telurnya tak masalah, bahkan baik asalkan jumlahnya juga tidak berlebihan.
Ya ada banyak hal seputar kesehatan dan medis yang cepat berubah. Bila kita salah mengutipnya, misalnya mengutip artikel 10 tahun lalu, maka bisa jadi informasinya sudah kurang relevan. Hal ini juga sama dengan informasi di bidang teknologi informasi.
Nah, lalu bolehkah orang awam dan blogger menulis dengan tema kesehatan?
Tentu boleh. Tapi, ya ada tapinya. Sumber dan/atau narasumbernya harus yang memenuhi kualifikasi dan berkompeten. Jika ingin menulis dari seminar kesehatan juga boleh, kita kutip dari pers release atau pesan dan paparan dari narasumber.
Data dan sumber lainnya juga pastikan dari sumber terpercaya untuk melengkapi artikel. Misalnya dari Kementerian Kesehatan, WHO, dan sebagainya.
Apa lagi yang bisa ditulis dari tema kesehatan?
Kalian bisa menuliskan tentang gaya hidup sehat ala kalian, misalnya setiap hari sejak pandemi kalian selalu minum jus, tidur cukup, dan berolah raga sekitar tiga puluh menitan setiap harinya. Kalian juga bisa menulis pengalaman kalian sebelum dan sesudah rajin berolah raga. Inspirasi resep masakan sehat dari bahan-bahan yang dianjurkan ahli gizi, dan masih banyak lagi.
Ya, bagian gaya hidup berkaitan dengan kesehatan masih aman ditulis, meski kalian juga perlu memberikan penekanan bahwa manfaat itu diraih oleh kalian. Maksudnya, bisa jadi dampak atau porsi untuk orang lain bisa berbeda, tidak persis sama dengan yang kalian rasakan. Misalnya, kalian sehari-hari terbiasa berolah raga selama 30 menit, tapi ada pihak tertentu yang hanya bisa berlatih belasan menit karena sedang dalam kondisi kurang fit.
Menulis apapun memang perlu kehati-hatian, tapi juga jangan sampai membuat kalian takut menulis. Yang penting cek dan ricek, cari sumber terpercaya, dan pastikan informasinya terkini (misal kalian juga sebutkan dari jurnal terbitan mana dan tahun terbitnya).