Menulis Pagi Hari atau Malam Hari?

Gaya Hidup0 Dilihat
gadis malam hari
Apakah kamu lebih mudah menulis malam hari atau pagi hari? (sumber: Gambar oleh StockSnap dari Pixabay)

Mereka menyebutnya manusia malam karena baru bisa fokus dan mood untuk menulis ketika menjelang larut malam. Pada saat suasana sepi, ia baru bisa tenang dan damai. Ide gagasannya pun mengalir lancar.

Berbeda dengan sebut saja Dina. Ia adalah manusia pagi. Waktu-waktu terbaik menulis baginya adalah waktu pagi, setelah sholat Subuh ketika matahari belum terbit dan suasana juga masih damai. Ia menulis sepuasnya hingga waktu sarapan pagi dan kemudian bersiap untuk bekerja.

Setiap orang memiliki waktu terbaik untuk menulis. Ada yang lebih suka pagi sebelum beraktivitas, siang pada saat jam istirahat makan siang, sore hari, atau malam hari saat sema aktivitas rutin sudah berakhir.

Ada pula orang-orang yang sangat sibuk. Mereka tak punya waktu-waktu khusus untuk menulis. Mereka menulis kapan saja saat ada waktu luang, saat ada waktu menunggu dan sebagainya. Menariknya meski mereka sibuk, selalu ada tulisan yang ditelurkannya setiap hari. Baginya menulis adalah semacam refleksi, rekreasi, dan juga terapi.

Memang setiap orang memiliki jam biologis dan juga kesibukan masing-masing. Manusia malam mungkin sulit untuk diubah menjadi manusia pagi, demikian sebaliknya. Kecuali ia mengubah kebiasaan dan cara pandangnya, menulis bisa kapan saja dan tidak harus menunggu mood menulis.

Menulis Harus Dipaksa?

Dulu aku pernah mendapat wejangan bahwa menulis itu harus ‘dipaksa’, jangan menunggu mood dan inspirasi untuk muncul. Jika terus mengikuti mood maka bisa jadi tak akan kunjung menulis. Dari unsur ‘paksaan’ menulis setiap hari itulah kemudian lahirlah kebiasaan menulis.

Alhasil kini aku menulis bisa kapan saja setelah dipaksa setiap hari menulis, tidak lagi harus menunggu pagi atau malam hari. Asal ada waktu sekian menit dan ada ide mengalir, maka mulailah menulis. Kadang-kadang memang tulisanku tak selesai dalam satu waktu, tidak apa-apa bisa dilanjutkan lagi di sesi berikutnya.

Tidak apa-apa jika sulit mengubah kebiasaan. Jika dirasa ketika menulis pagi hari benar-benar waktu menulis yang terbaik bagi kalian dan sulit diubah ke waktu lain, maka juga tidak masalah. Yang penting ada output berupa tulisan, bisa dua paragraf, satu halaman, atau sebuah artikel yang siap diunggah dan dibagikan.

Omong-omong kalian manusia malam, manusia pagi, atau manusia fleksibel?

Tinggalkan Balasan