
Sarapan yuk dengan nasi uduk. Isiannya biasanya bihun,keringan tempe dengan kacang, tempe mendoan, dan telur bumbu bali. Sebagai tambahan juga ada sambal dan kerupuk. Omon-omong kenapa sarapan ini populer ya di Jakarta?
Tiap daerah ada menu sarapannya yang khas. Ada yang suka sarapan dengan nasi kuning, bubur tinutuan, bubur ayam, nasi pecel, dan masih banyak lagi. Aku sendiri jika ditanya apa menu favoritku, bisa jadi menjawab pisang goreng atau pisang bakar hahaha.
Nah, nasi uduk ini mudah kujumpai ketika aku pindah bekerja dan kemudian menetap di Jakarta. Banyak rekan kerja yang suka sarapan kalau tidak nasi uduk ya lontong sayur.
Nasi uduk ini dari segi rasa selintas agak mirip dengan nasi kuning karena sama-sama menggunakan santan dan serai. Ada pula yang menambahkan kayu manis, pala, jahe, dan merica sehingga rasanya lebih medhok. Rupanya masakan ini sudah lazim ditemui sejak masa penjajahan Belanda, yaitu sekitar tahun 1910.
Nasi uduk biasanya dihadirkan secara keringan. Jikapun ada sayuran paling-paling lalapan mentimun atau tumisan sawi, serta acar mentimun.
Saat ini nasi uduk tak terbatas di Jakarta, di beberapa daerah juga relatif mudah ditemui nasi uduk. Lauknya pun beragam, kadang-kadang juga ada penjual yang menawarkan jengkol dan sayur tahu masak kecap.
Harga nasi uduk masih relatif terjangkau, Di berbagai tempat masih bisa dijumpai nasi uduk dengan harga di bawah Rp 10 ribu, tentunya lauknya juga terbatas, gorengan atau irisan telur dadar.
Bagaimana, tertarik tidak sarapan dengan nasi uduk? Selamat sarapan sahabat YPTD