SMARTPHONE VS EVERYBODY
Di zaman milenial saat ini, semua orang tak bisa lepas dari smartphone. Smartphone seolah-olah sudah seperti teman yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Kemajuan teknologi sekarang ini dapat memudahkan dan mempersingkat pekerjaan dan dapat menghasilkan hasil yang baik.
Perkembangan teknologi saat ini membawa perubahan yang sangat pesat di indonesia. Dari perkembangan tersebut, ada dampak positif dan negatifnya. Yang dulu kirim pesan harus melalui kantor pos atau burung merpati, sekarang cukup dengan duduk manis dirumah mengetik pesan di smartphone dan pesan begitu cepat sampai ke orang yang dituju. Dulu mencari sumber informasi di buku ensiklopedia sekarang dengan memakai google semua informasi dapat dicari dengan mudah dan cepat.
Smartphone juga membantu dalam kegiatan pembelajaran sekolah, seperti mengerjakan tugas individu maupun kelompok. Dengan begitu, semua tugas dapat diselesaikan dengan efisien.
Adanya smartphone juga meningkatkan ekonomi masayarakat sekitar, seperti berdagang online. Dengan adanya smartphone, para seller tidak perlu khawatir jika di kios tidak ada pengunjung. Cukup dengan post foto barang yang dijual lalu diunggah ke media sosial. Dengan begitu barang yang dijual akan mudah dijangkau seluruh pelosok negeri.
Tetapi dengan adanya smartphone saat ini, ada sebagian generasi milenial tidak digunakan untuk hal positif, hal ini membuat keresahan bagi orang tua. Mereka menganggap orang tua tidak paham dengan internet maupun smartphone.
Semenjak adanya smartphone, generasi milenial sudah melupakan permainan warisan leluhur seperti tekongan, gebokan, balbalan, dan lain-lain. Dulu berkeringat berebut bola dan sekarang hanya duduk manis di pos/warkop yang menyediakan wifi.
Generasi milenial juga mulai malas cangkruk dengan teman sebayanya dan memilih diam dirumah bermain handphone. Hal ini membuat komunikasi mereka sangat kurang dan merubah sikap menjadi pendiam dan penyendiri.
Dan bagaimana cara menyikapinya? Dengan mengurangi penggunaan smartphone, keluar rumah dan cangkruk dengan teman sebaya. Karena dunia tidak hanya dalam handphone saja, karena sejatinya dunia luar lebih menyenangkan daripada diam duduk dirumah main smartphone seharian.
Semenjak ada smartphone, budaya cangkruk atau jagongan sudah mulai luntur, karena sudah fokus pada smartphonenya sendiri dan tidak ada cerita apa-apa. Dengan cangkruk komunikasi kita semakin akrab daripada hanya sebatas chat di sosial media. Generasi milenial memiliki peran untuk membangkitkan budaya cangkruk atau jagongan yang mulai luntur.
Peranan orang tua juga sangat penting, dengan cara mengawasi dalam penggunaan smartphone seperti membatasi jam penggunaan handphone dan mengedukasi untuk menggunakan smartphone dengan hal-hal yang menambah wawasan dan ilmu yang bermanfaat. Generasi milenial memang pandai menggunakan smartphone, tetapi orang tua harus waspada.