Tak Seorang pun yang Patut Merasa Tak Berharga

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau hendaklah ia diam.” HR. Bukhari.

Keselamatan manusia ada pada dirinya yang menjaga lisan. Jangan karena mulut, badan binasa. Wallahua’lam.

Menurut American Psychological Association, bullying, yang selanjutnya disebut perundungan, adalah bentuk perilaku agresif dimana seseorang dengan sengaja dan berulang kali menyebabkan cedera atau ketidaknyamanan pada orang lain. Lembaga itu juga mengatakan bahwa perundungan dapat berupa kontak fisik, kata-kata, atau tindakan yang lebih halus. Saat ini, perundungan telah merambah ke media sosial yang dikenal dengan cyber bullying karena perkembangan teknologi. Perundungan harus ditanggapi dengan serius. Perilaku ini harus diperhatikan dan diselidiki lebih lanjut.

Siswa dapat melaporkan kepada orang tua dan guru mereka apa yang sebenarnya terjadi pada mereka atau teman mereka. Selain itu, siswa dapat mengajari orang dewasa tentang teknologi baru yang digunakan pelaku intimidasi untuk menggertak. Orang tua dan guru dapat membantu siswa terlibat dalam perilaku positif dan mengajari mereka keterampilan sehingga mereka tahu bagaimana mengintervensi ketika perundungan tersebut terjadi. Siswa di tingkat yang lebih tinggi dapat membimbing dan memberi tahu adik kelas atau siswa yang lebih muda cara menggunakan Internet dengan aman. Sekolah harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang aman bagi siswa di dalam kelas. Penting untuk membuat komitmen dengan siswa dan orang tua dengan meminta mereka menandatangani dokumen anti-bullying dan kemudian menyerahkannya kembali ke sekolah.

Bagi orang tua, ada baiknya mengetahui apakah anaknya pulang murung, enggan sekolah, menangis, dsb. Kemudian, usahakan untuk berbicara dengan pihak sekolah, misalnya dengan guru BK. Jangan ragu untuk memberi tahu anak-anak bahwa orang tua mereka akan membantu. Selain itu, ajari anak untuk belajar melindungi diri sendiri dan menyusun strategi ketika menjadi sasaran perundungan. Beri tahu mereka untuk memilih guru dan teman yang dapat membantu mereka jika mereka khawatir diintimidasi. Untuk mencegah intimidasi dunia maya, orang tua harus memberi tahu anak-anak mereka untuk tidak menanggapi atau meneruskan email yang mengancam. Orang tua juga sebaiknya berteman dengan anaknya di media sosial agar mudah dipantau. Jika anak mereka menerima pesan ancaman, orang tua harus melaporkan semua pesan ancaman ke polisi. Kumpulkan semua bukti ancaman, seperti email, postingan, atau lainnya.

Orang tua harus memberi contoh positif untuk anak-anak mereka, dalam hubungan mereka dengan orang lain dan dengan anak mereka sendiri. Beri tahu mereka bahwa intimidasi itu salah dan orang dewasa juga harus menangani kasus ini. Beri tahu mereka untuk tidak khawatir atau marah karena itu akan membuat para pengganggu semakin puas. Beri tahu para pengganggu untuk menghentikan intimidasi atau pergi jauh dari mereka. Layanan profesional harus tersedia dan aktif untuk membantu siswa yang memiliki masalah di sekolah akibat perundungan. Dengan demikian, siswa lebih percaya diri dan menjadi lebih sukses baik secara sosial maupun akademis.

***

Tinggalkan Balasan