LANSIA ANTRI VAKSINASI COVID-19

Terbaru17 Dilihat

Dengung pemberian vaksin atau Vaksinasi penangkal Covid-19 untuk tenaga Kesehatan sudah digelar. Di beberapa titik Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) tingkat kecamatan dan beberapa Rumah Sakit ditunjuk untuk menjadi Pos Vaksinasi.

Kami lansia berpeofesi Ahli Gizi juga mendapat kesempatan untuk divaksinasi. Cukup banyak rombongan kami yang memanfaatkan fasilitas ini. Sekitar pukul 07.00 kami sudah berkumpul di Puskesmas kecamatan Keramat Jati.

Setelah mendapat nomor antrian 26, ada empat tahap yang harus dilalui. Pertama registrasi di meja pertama, cukup menunjukkan KTP atau kalaul ada Surat keterangan sebagai tenaga Kesehatan atau Kartu anggota organisasi profesi. Tapi Karena kami rombongan dari Persatuan Ahli Gizi cukup menunjukkan KTP.

Usai registrasi kami menunggu panggilan untuk skrining Kesehatan di meja kedua. Tensi atau tekanan darah diukur. Namanya lansia waktu diukur rata-rata tinggi ada yang mencapai hampir 200/90. Untuk kondisi ini diminta beristirahat dulu beberapa lama, lalu jika turun pemeriksaan dilanjutkan dengan periksa gula darah sewaktu, lalu dilanjutkan dengan wawancara untuk menelusur riwayat penyakit atau pernah kontak dan terpapar Covid-19 sebelumnya. Para lansia ini memang banyak yang menggerutu Karena mendadak tensinya naik, lebih tinggi dari biasanya. Tapi setelah rileks sejenak, kembali diperiksa tensi sudah kembali ke posisi semula yang biasa sehari-hari. Mungkin hugs sedikit stress sehingga tensi melinial naik.
Setelah Lolos skrining, lanjut menunggu panggilan untuk disuntik pemberian vaksin Jenis Sinovac, yang sudah diyakini aman Dan cocok untuk orang Indonesia termasuk para lansianya.

Proses penyuntikan berlangsung hanya dalam beberapa menit. Setelah itu masuk ketempat tunggu untuk observasi kalau-kalau ada reaksi ikutan dari Vaksinasi. Lebih kurang 30 menit menunggu Dan tidak Ada gejala yang dirasakan menggangu, diizinkan pulang dengan membawa Kartu Vaksinasi yang di dalamnya sudah dicantumkan tanggal untuk kembali mendapatkan suntikan me dua 28 hari mendatang.

Ketika pulang petugas masih membekali dengan nasihat jika nanti dirumah timbul demam, bisa menggunakann parasetamol atau obat penurun panas. Bila muncul gejala lain agar menghubungi dokter atau P Puskesmas tersekat.

Begitulah pengalaman Vaksinasi semoga upaya ini efektif dalam memutus rantai penularan yang membandel seolah enggan meninggalkan tubuh inang tempat virus ini bersemayam (Abraham Raubun)

Tinggalkan Balasan