Merefleksi Diri

Terbaru16 Dilihat

Merefleksi Diri

Malam kemarin saya mendapat undangan di grup yang di posting oleh Om Jay. Webinar PGRI dengan judul Resep Cespleng Mengajar Gaya Motivator. Pukul 19.00 Wib.

Kebetulan, kuota di hp saya sudah habis. Karena tidak ingin terlewatkan  acara ini maka aku segera mengisi kuotanya.

Setelah itu saya mengikutinya walau lewat channel youtube. Acara sudah dimulai. Waktu itu sedang berlangsung acara tebak nama- nama negara melalui gambar- gambar.

Sangat menarik sekali, membuat hadirin yang hadir  berpikir berebut saling menjawab. Saya sendiri harus berpikir keras, dan tebakan ku  selalu meleset. Hee…

Aku kagum dan salut sekali. Kreatif! Banyak cara untuk mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan.  Kalau model pembelajaran  semacam ini di ajarkan pada murid- murid. Pastilah senang.

Aku sendiri  senang bisa belajar  menyaksikan lewat youtube, Apalagi yang langsung interaktif lewat zoom.

Tidak membuat kantuk di mata. Tidak ingin beranjak, dan tidak ingin terlewatkan.

Pembelajaran yang dibuka dengan apersepsi guru yang menyenangkan, menarik akan membuat kita diijinkan keberadaannya. Dan akan dirindukan ketiadaannya.

Begitu kata Bapak Aris memberikan motivasinya pada kami. Wahai guru – guru keren! Dengan  suara nya yang lantang, gaya motivator nya yang bersemangat dan senyum ramahnya disetiap berbicara, mengajak para guru untuk bangkit dan bergerak.

Empat tingkatan guru dalam komunikasi : 1 mampu mengajar,  2. Mampu mendidik, 3 mampu menginspirasi, 4 Mampu menggerakkan.

Materi- materi yang beliau sampaikan bagai cas bagiku, memberi energi baru kembali. Yang seharusnya aku dan mungkin kita semua  seyogyanya, jangan pernah berhenti belajar.

Menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik , walau di masa pandemi covid-19 ini.

Kita terkadang terkesan dengan guru- guru kita, yang telah mengajar kita. Atau mungkin yang membuat kita menjadi percaya akan kemampuan kita, sehingga  dorongan,  motivasi, kata- kata yang selalu menginspirasi, hingga  bisa sampai sekarang ini. Mungkin salah satunya karena guru kita mampu membuat momentum!

“Lalu apakah kita juga sekarang pernah membuat momentum dengan murid- murid kita?”  Kata beliau.

Lagi- lagi saya harus banyak merefleksi diri.

Saya merenungi setiap kata, kalimat yang beliau sampaikan. Walau sekarang keadaan pembelajaran belum normal seperti biasanya, karena wabah corona belum berakhir.

Tapi pastikan murid- murid kita, belajar yang menyenangkan dan kita selalu diijinkan dan dirindukan.

Kesulitan dalam hal apapun, banyak cara untuk bisa dan mampu. Maka belajarlah! asal ada kemauan pasti ada jalan. Kata beliau lagi.

Semoga kita para guru bisa menjadi guru yang diijinkan keberadaannya dan dirindukan ketiadaannya, oleh murid- murid kita.

Mampu menggerakkan menjadikan murid- murid yang hebat! Adalah bagaimana kita mampu membuat momentum itu.

Terlebih mampu berkomitmen dengan diri sendiri. Aamiin YRA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rd. Nurliyah, S.Pd

Salam blogger : Persahabatan

 

 

Tinggalkan Balasan