Kamu , Kita pasti pernah merasakannya kan?
Sadar atau tidak, ketika kamu jatuh cinta pada seseorang saat usiamu sudah memasuki 23 tahun ke atas, rasa cinta yang kamu rasakan akan jauh berbeda daripada sekadar cinta monyet menggebu-gebu yang kamu rasakan saat masih remaja.
Rasa cintamu akan diselimuti dengan hal-hal lain yang lebih membebani pikiranmu, dan melatihmu untuk menjadi lebih matang dalam memikirkan masa depan percintaan yang lebih serius.
Coba deh kamu amati, saat sedang jatuh cinta di usia dewasa, beberapa perubahan ini pasti kamu rasakan kan?
1. Pandanganmu tentang mencintai dan dicintai
Jatuh cinta pada usia dan pola pikir yang lebih dewasa tidak hanya membuatmu sibuk menikmati hati yang berbunga-bunga setiap kali bertemu dengannya, atau klepek-klepek saat mendengar gombalannya.
Di usia yang sudah cukup matang, kamu memiliki pandangan yang lebih dewasa terhadap pentingnya keseimbangan antara mencintai dan dicintai.
Saat kamu mencintai seseorang, namun orang tersebut tidak memiliki balasan perasaan apa pun untukmu, kamu akan lebih mudah untuk merasa legowo dan meyakinkan dirimu untuk berpaling darinya.
Begitupun sebaliknya, saat ada seseorang yang menyukaimu namun kamu merasa tidak mampu membalas perasaannya, kamu lebih bisa memberikan penolakan dengan segenap kerendahan hatimu.
2. Kepedulianmu tentang kebahagiaanmu dan dia
Saat sudah dewasa, kamu sadar bahwa cinta saja tidak cukup membuat suatu hubungan bisa berjalan dengan indah. Kamu lebih mempertimbangkan kebahagiaan untukmu serta untuk orang yang kamu cintai.
Sebelum benar-benar setuju menjalin hubungan dengan orang yang kamu suka, di usia ini kamu cenderung memakan lebih banyak waktu untuk mempelajari lebih dalam apakah rasa cintamu untuk dia telah diimbangi dengan rasa nyaman dan bahagia, begitu pula dengan yang dia rasakan padamu.
3. Kamu lebih mengerti betapa pentingnya menjadi diri sendiri
Saat masih menjadi remaja yang dimabuk asmara cinta monyet, semua pasti pernah merasakan masa-masa menjadi bucin alias budak cinta. Kita rela mengubah apa pun dari diri kita demi memikat hati orang yang disukai.
Tapi saat sudah dewasa, saat sudah semakin memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri, kamu akan lebih memahami dan lebih nyaman untuk menjadi diri sendiri saat berhadapan dengan orang yang kamu suka.
Karena kamu kini mengerti bahwa berakting menjadi orang lain demi memenangkan hati seseorang hanya membuat orang itu tidak akan mencintai dirimu yang sebenarnya.
4. Pertimbanganmu menjadi lebih banyak dari biasanya, termasuk soal masa depan.
Pengalaman dan luka di masa lalu telah membawa banyak pelajaran bagimu, termasuk pelajaran tentang menata masa depan percintaanmu. Kamu tidak ingin kecewa lagi akibat hubungan pacaran yang tidak sehat, sehingga hal ini mengajarkanmu untuk lebih jeli memilih orang yang kamu yakini bisa menawarkan masa depan yang serius dan baik untukmu.
5. Kamu lebih memperhatikan relasi pasangan dengan keluargamu
Di masa remaja, kamu mungkin cenderung cuek terhadap tanggapan orang di sekitar. Bahkan saat kamu berpacaran dengan orang yang tidak disukai keluargamu, sedangkan pacarmu sendiri juga tidak tertarik untuk mengenal keluargamu lebih dekat, kamu bisa bersikap tidak peduli dan hanya memikirkan kebahagiaan kalian berdua saja.
Tapi saat sudah dewasa, kamu sadar bahwa embel-embel ‘jatuh cinta ibarat dunia milik berdua’ kini tidak lagi berlaku. Karena mencintai seseorang yang sesungguhnya bukan hanya sekadar menjadi milik satu sama lain, tapi juga mampu menerima semua yang ada pada diri orang yang dicintainya, termasuk keluarga.
6. Tak ingin kembali mengulang luka lama, kamu lebih teguh memasrahkan pada Tuhan
Saat kebimbangan semakin melanda hatimu, apakah dia orang yang tepat atau bukan, pada akhirnya keputusan terakhir akan kamu serahkan kepada Tuhan.
Kamu tak ingin cerita luka lama yang diakhiri rasa kecewa kembali terjadi padamu, sehingga kamu memasrahkan kepada Tuhan untuk menunjukkan kepadamu apakah orang yang kamu cintai ini memang membawa kebaikan, atau justru sebaliknya.
Itulah perubahan yang cenderung dirasakan saat jatuh cinta pada usia dan pola pikir yang sudah dewasa. Kamu sudah merasakan semuanya, belum?