Penggunaan ice breaking jarang sekali digunakan oleh setiap guru dalam pembelajarannya. seharusnya ice breaking dapat disisipkan dalam setiap pembelajaran agar peserta didik tidak merasa jenuh dalam belajar. ice breaking membantu guru untuk dapat memfokuskan kembali peserta didik untuk menyimak setelah pembelajaran berlangsung lama dan mulai terasa menjenuhkan bagi mereka.
ice breaking atau sejenis permainan yang dapat disisipkan dalam pembelajaran, disela-sela pembelajaran disaat peserta didik mulai terlihat jenuh atau lelah, ice breaking berguna untuk memfokuskan peserta didik lebih berkonsentrasi lagi dalam belajar. terdapat beberapa buku ice breaking yang dapat digunakan guru-guru untuk menambah wawasan dalam menyisipkan ice breaking dalam pembelajarannya.
dalam pembelajaran bimbingan konseling sendiri ice breaking harus banyak dilakukan disaat sebelum materi dimulai dan pada saat pertengahan materi yang disampaikan. agar peserta didik tidak merasakan kejenuhan dalam pembelajarannya dan tidak merasa ketakutan saat memulai pembelajaran, dikarenakan tidak semua guru bimbingan konseling diberikan jam masuk kelas, sehingga tidak semua peserta didik memahami dan mengenal apa itu bimbingan konseling. apalagi sudah tidak asing lagi jika guru BK dianggap “polisi sekolah”. maka dari itu guru BK pada saat melakukan pelayanan klasikal pada peserta didik diharapkan dapat menggunakan ice breaking untuk menambah ketertarikan peserta didik dalam menyimak informasi yang diberikan.