BerkahMu Tak Terhingga

Puisi27 Dilihat

Jauh di sudut langit awan hitam berkumpul secara perlahan melebar semakin menutupi biru cerah yang dari pagi hangatkan bumi

Pagi akan beranjak siang siap menggelincir mentari yang begitu tampak kharismanya dengan cahaya emas menyengat siapa saja

Seketika redup cahaya mengusik minda mereka yang asyik bekerja di luaran sana

Terfikir keluarga mereka di rumah, semoga masih tenang dan tiada terkena masalah

Sedang di tengah kota para ibu terus berdoa agar panas ini reda dengan campur tanganNya

Biar bunga yang berhari-hari sekarat bisa segar kembali dan bertunas dengan dahan yang kuat

Supaya kebun-kebun yang menjadi sumber rezeki bisa segera jelas hidupnya dan memberikan bahagia tiada tara

Agar sumur-sumur yang mengering itu bisa kembali penuh airnya bermanfaat tuk semua ummat

Kering kerontang ini sungguh memberi pelajaran nyata, bahkan untuk selalu berprasangka baik padaNya

Apapun yang diberi apapun yang terjadi selalu bermula dari izin Allah Yang Pemurah dan Maha Kaya

Sungguh titik air itu nyata turun ke bumi, semakin deras semakin mematungkan diri meringankan kepala bersujud hanya padaNya

Dingin merasuk dan semua makhlukMu terharu bercampur malu

Malu karena merasa tiada daya

Malu karena tiada kuasa

Akhirnya tersadar, bertambahlah iman yang hampir memudar, menguatkan keyakinan untuk semakin sabar dalam Qadar dan QadhaNya.

Home.07Maret2021

Tinggalkan Balasan