Merindukan Hujan

Puisi22 Dilihat

Mekar bunga berwarna-warni manjakan mata

Kumpulan kumbang terbang suka cita terbang mengitari satu pohon ke pohon lainnya

Penuh hijau seluas penglihatan merajut harapan

Beberapa ulat hijau dibiarkan tumbuh subur membulat halangi tangan usil memetik bunga

Cerah mentari semakin tinggi sengati kulit di siang hari

Terus kuras air terasa kering tenggorokan

Silau pandangan paksa mata menyipit menahan panas

Bulir-bulir keringat merata seluruhnya menambah pekat beratkan langkah cari tempat berteduh

Usap keringat terasa sejuk perlahan keringkan badan yang penuh lelah

Sedikit hilangkan penat setelah nanti lanjutkan langkah tertatih

Amati lebih jauh lagi sungguh berbeda situasi

Kabut asap hitam kotori langit biru itu

Hijau berubah cokelat seperti tak ada udara bersih untuk bernafas

Ada apa di sana? Cukuplah panas ini sekedar pengingat diri

Jangan tambah asap lagi sakitkan tenggorokan udara berpolusi

Mungkin dua atau tiga hari bisa bersih kembali

Semua menunggu percikan dingin itu

Semua menunggu deras air mengalir dari awan hitam mendung penuh kristal siap ditaburkan merata nyamankan yang ada di muka bumi

Namun asap semakin mendekat

Sesak semakin lekat

Kemana dicari udara bersih

Di mana mata air yang sejuk dan bening

Mungkin ada yang tersalah

Ada yang tak sengaja tersilap langkah

Semoga akan datang sosok sang hujan demi musnahkan panjangnya dosa yang diresah

School.03Maret2021

Tinggalkan Balasan