Jiwa yang Merana

Fiksiana, Puisi0 Dilihat

Sumber gambar: medanheadline.com

Detik-detik waktu terus berputar…

Tak terasa suara mulai bergetar…

Panas dan terik telah memapar…

Hingga diri tak lagi segar.

 

Rambut tak lagi hitam….

Gigi tak lagi utuh…

Pandanganpun mulai suram…

Bagai malam tanpa suluh.

 

Ingatlah wahai jiwa merana…

Bahwa hidup kita di dunia…

Hanyalah sementara ….

Dan semua akan binasa.

 

Berbuatlah sesukamu…

Jika kau tak punya malu ..

Semua terserah padamu …

Akibatnya kembali padamu.

 

Semua kerakusan…

Semua keserakahan…

Semua ketamakan…

Akan selesai saat di pembaringan.

 

Sebelum semuanya berakhir….

Pandanglah kanan dan kiri…

Janganlah kau kikir….

Pada jiwa yang menyendiri.

 

Tengoklah jiwamu…

Jangan kau biarkan dia merana..

Tambahkan air kepedulian…

Agar setiap jiwa menjadi bahagia

Tinggalkan Balasan