Sumber gambar : www.bombastis.com
Ketika musuh masih jauh…
Kau merasa masih aman…
Seolah kau meremehkan…
Bahaya yang sudah mengintai.
Tak ada persiapan yang tampak…
Hanya percaya diri yang hampa…
Dengan segala kejumawaan…
Kau sesumbar tak ‘kan kalah.
Namun kini..
Gerombolan musuh telah hadir…
Di depan benteng mu…
Bahkan masuk dan menjebolnya.
Kau serukan perlawanan…
Kau serukan perang semesta…
Ketika korban sudah berjatuhan..
Ketika tangisan sudah merajalela.
Peperanganpun terjadi…
Di dalam benteng yang mulai terkoyak…
Semua rakyat berjibaku…
Bersatu melawan sang musuh.
Korban makin bertambah…
Peperangan masih berkecamuk…
Menguji kekuatan dan kesabaran…
Menjadi pemenang atau pecundang.
Ketika musuh tampak kuat…
Mengapa kau mengendorkan pertahananmu?
Ketika rakyat mulai sadar…
Mengapa kau berdamai dengan musuh?
Apakah ini akhir dari peperangan?
Atau hanya strategi gencatan senjata…
Seraya menarik napas…
Mengumpulkan kekuatan baru.