Kisah Pengembara Muda

Fiksiana, Puisi0 Dilihat

Sumber gambar :Wikipedia

 

Suatu hari di Padang Sahara nan luas. Seorang pengembara muda terkulai lemas. Meminta belas kasih khafilah yang melintas. Melawan Rasa haus yang melampaui batas .

Ketika berlalu di hadapannya seorang pengembara tua. Iapun meminta belas kasihan kepadanya. “Wahai pak tua, berilah aku seteguk air!“. Maaf anak muda, aku tak bisa memberimu air, karena air yang aku punya tinggal sedikit dan hanya cukup untuk aku seorang”. Jawab pengembara tua tersebut. “Tapi begini saja, aku melihat engkau kepanasan di tengah Sahara ini. Ambillah topi besar ini untuk melindungi kepalamu dari sengatan matahari!”.  “Tidak perlu pak tua, aku tidak butuh topi, yang kubutuhkan adalah seteguk air”, hardik pengembara muda itu dengan keras.

Sambil bergumam, pengembara muda itupun terus berjalan tertatih tatih untuk mencari air. Sampai akhirnya iapun bertemu dengan rombongan kafilah yang lain. “Wahai tuan, berilah aku seteguk air!”. Ucapnya kepada kepala rombongan kafilah tersebut. “Maaf anak muda, kami tidak bisa memberikanmu air. Tapi aku melihat kamu tak memakai alas kaki, ini ambillah sepatuku untuk kau gunakan melindungi kakimu dari panasnya pasir Sahara!”. Yang aku butuhkan bukan sepatu, tapi air. Kalau kau tak mau memberiku air, ya sudah!”.

Pengembara muda itupun kembali berjalan tertatih tatih mencari air. Sampai akhirnya ia melihat sebuah oasis yang jernih dari kejauhan. Iapun mempercepat langkahnya. Dengan hati yang riang gembira ia segera bergegas mendekati oasis tersebut. Setelah sampai, tanpa tengok kanan-kiri ia hendak langsung menceburkan dirinya ke dalam oasis tersebut sambil minum air sepuasnya.

Tapi tiba-tiba ia mendengar suara. “Berhenti!, Kau mau apa anak muda?, “ Saya mau berendam di oasis ini pak, sambil meminum airnya”. Jawab anak muda itu. Apakah kau tidak membaca papan pengumuman itu?, HANYA PENGUNJUNG YANG MENGENAKAN TOPI DAN SEPATU YANG BOLEH MASUK!.

 

Tinggalkan Balasan