Sumber gambar :Hidayatullah.com
Setiap muslim, tentunya menyadari bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala yang melekat pada dirinya beberapa tanggung jawab serta konsekuensi sebagai akibat persaksiannya bahwa tidak ada Tuhan yang disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah, dan Nabi Muhammmad Shallallahu ‘alaihi wasalllam adalah hamba Allah sekaligus sebagai Rasul utusan-Nya.
Ada beberapa komitmen atau keterikatan diri setiap muslim kepada Islam, di antaranya:
- Mengimani Islam
Setiap orang Islam, baik laki-laki maupun prempuan, wajib mengimani (meyakini) Islam sebagai agama yang sempurna dan kebenarannya adalah mutlak sebagai sebuah sistem hidup. Islam adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah Subhanahu wa ta’ala dan paling sempurna, karena tidak hanya mengatur masalah pribadi, namun juga masalah sosial kemasyarakatan, tidak hanya mengatur masalah akhirat, namun juga masalah keduniawian.
Islam adalah sebuh agama yang memiliki kebulatan ajaran yang universal dan eternal, yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, dan mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Seorang muslim yang telah mengimani Islam dengan keyakinan yang utuh tanpa dihinggapi keraguan, maka mereka akan istiqomah dengan keyakinan itu dan akan memeliharanya sepanjang kehidupan mereka di dunia.
Dalam Surat An Nisa’ (4) ayat 136 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
2. Mengilmui Islam
Setiap orang Islam, baik laki-laki maupun prempuan, wajib memperluas dan memperdalam cakrawala pengetahuan dan pemahamannya terhadap Islam dari seluruh aspeknya sesuai dengan kemampuannya secara terus menerus sepanjang hayat. Hal ini telah disabdakan dalam sebuah hadits Rasululullah Shallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr radhiallahu anhu :
“Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap Muslim laki-laki maupun Muslim perempuan”.
Di dalam hadits yang lain, Rasululullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat.”
3. Mengamalkan Islam
Setiap muslim yang telah memiliki keyakinan dan pemahaman terhadap Islam, maka ia wajib mengamalkan seluruh keyakinan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dalam bentuk amal perbuatannya sehari-hari. Dengan sekuat tenaga ia akan meningggalkan segala perbuatan yang dilarang Allah Subhanahu wa ta’ala dan sejalan dengan kemampuannya dalam melaksanakan segala perintah Allah Subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya. Ia akan berusaha merealisasikan nilai-nilai Islam dalam dirinya, keluarganya, lingkungan masyarakatnya, maupun dalam skala yang lebih luas lagi.
Dalam surat At Taubah ayat 105 Alllah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
4. Mendakwahkan Islam
Setiap muslim wajib mendakwahkan nilai-nilai Islam sesuai kemampuan dan kesanggupan yang dimilikinya masing-masing. Berdakwah, dalam arti menyeru orang lain untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, bukanlah monopoli segelintir orang, namun ia menjadi salah satu komitmen setiap muslim kepada Islam. Bukankah Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan, “sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat”.
Dalam Al Qur’an Surat Al Maidah (5) ayat 67, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
Di dalam ayat yang lain, Allah Subhanahu wa ta’ala juga berfirman :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(Q.S 3 :104)
Dengan berdakwah, maka akan menjadikan seorang muslim yang melakukannya akan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta’ala dan menjadi pribadi yang beruntung di hadapan-Nya.
5. Sabar dalam ber-Islam
Untuk menjadi seorang muslim yang memiliki komitmen kuat terhadap Islam, tentunya akan mengahadapi banyak tantangan dan rintangan. Setiap muslim yang sholih, tentunya akan memiliki kesabaran dalam mengimani, mengilmui, mengamalkan, dan mendakwahkan Islam, dengan segala resiko dan konsekuensi yang akan dihadapainya. Tantangan dan rintangan yang dihadapinya, bisa berasal dari dirinya sendiri maupun dari faktor di luar dirinya (eksternal).
Di dalam Al Qur’an Surat Al Ankabut ayat 2-3 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.(Q.S 29:2-3)
Inilah 5 komitmen muslim terhadap Islam. Semoga kita semua dapat menjadi seorang muslim yang benar-benar meyakini Islam sebagai satu-satunya pedoman hidup dari Allah Subhanahu wa ta’ala, seraya terus mempelajari Islam sampai akhir hayat kita, seiring dengan mengamalkan segala perintah Allah Subhanau wa ta’ala sesuai kemampuan yang kita miliki dan meninggalkan segala larangan Allah sekuat tenaga. Kemudian itu semua kita sempurnakan dengan aktifitas dakwah dalam menyebar kebaikan kepada seluruh ummat manusia diiringi dengan kesabaran yang kuat dalam menjalankannya.
Cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolong buat kita semua, semoga Dia selalu membimbing kita untuk senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang diridhoi-Nya. Amiin ya robbal ‘alamiin.***