Perayaan Ulang Tahun yang ke 53 Putra Pertama Kami

Terbaru130 Dilihat

Foto dok pribadi ;foto bersama putra kami dan istri ,serta anak mantu cucu

Tanggal 14 Juni,2019 , kami hadir dalam acara Ulang Tahun ke 53 putra pertama kami Irmansyah Effendi,yang diselenggarakan di lantai 5 salah satu apartemen yang berlokasi di Scarborough, Australia Barat. Kami sengaja datang lebih awal,mengingat lokasi perayaan Ultah berada lumayan jauh dari kediaman.Dengan memanfaatkan peta jalan yang ada di kendaraan ,maka kami tiba di lokasi tanpa kesulitan. Langsung memarkir kendaraan di depan gedung dan masuk kedalam.

Menapaki anak anak tangga sejak dari lantai dasar hingga ke lantai 5 lumayan tinggi, karena lift belum bekerja.Tapi bersyukur,kami berdua naik hingga ke lantai 5,tanpa kesulitan sama sekali. Di lantai 5 sudah tampak berbagai kesibukan dari beberapa orang yang masih muda,untuk mempersiapkan dekorasi,menyediakan kursi kursi untuk para tamu yang akan datang.Dan dalam waktu singkat ,semakin banyak yang datang.Semua undangan berjumlah lebih dari 100 orang.


dokumentasi pribadi

Walaupun sesungguhnya yang merayakan ulang tahun adalah putra kami, tapi hampir seluruh tamu yang hadir, menyalami kami satu per satu, sambil memperkenalkan diri.

Ada sebagian yang kami kenal,karena memang domisili di Perth ,seperti Pak Welly dan keluarga dan beberapa orang lainnya dan sebagian lagi ,seperti bu Dewi dari Palembang. Pak Syaifudin ,bersama istri juga datang dari Palembang. Pan Ray dan istri bu Nengah dari Denpasar Bali, Sandra dari Hongkong ,ada yang dari New Zealand, German, Irlandia ,Amerika Serikat dan banyak lagi yang tidak dapat saya hafal semuanya,karena yang hadir sekitar seratus orang.

Dan tentu saja ,mantu kami Lucy dan anak anak Kevin beserta istri Astrid. Gio datang bersama istri  Gulce asal dari Turki, Dea dan Paul,serta si bungsu Angel.Semua hadir memeriahkan suasana.


dokumentasi pribadi: 
Rayakan Ultah Dalam Keberagaman Suku ,Budaya dan Agama
Ada rasa syukur yang luar biasa ,memenuhi hati saya dan suami ,menyaksikan  bahwa pada ultah putra kami,teman temannya datang, bukan hanya yang domisili di Australia saja, melainkan juga dari berbagai kota di Indonesia, bahkan ada yang khusus datang dari  Timur Tengah dan Eropa serta Amerika Serikat, membuktikan bahwa hubungan persahabatan yang tulus, tidak dibatasi oleh perbedaan suku,budaya dan agama.Tidak halangan betapa jauhnya dari Australia.


dokumentasi pribadi
Santap malam diawali dengan berdoa menurut ajaran agama masing masing .Kami berdua dipersilahkan mengambil makanan terlebih dulu sebagai sebuah penghargaan karena yang berulang tahun adalah putra kami.
Masakan terdiri dari beragam cita rasa,ada mpek mpek yang dibawa khusus dari Palembang, ikan patin, Salmon, Sambal Petai udang balado, ikan goreng dan banyak lagi makanan lainnya. Ada aneka ragam kue. Semuanya ini dibawa oleh para tamu ,untuk disantap bersama sama.

Sebuah rasa kebersamaan telah terwujud,walau yang hadir sesungguhnya terdiri dari berbagai suku bangsa ,yang berbeda budaya dan agamanya.Tidak menjadikann halangan untuk bersatumerayakan ulta putra kami.

foto bersama bu Dewi dari Palembang .dokpri

Lesehan di Lantai’
Karena kursi tidak cukup ,maka yang duduk hanyalah para tamu yang sudah lanjut usia ,sedangkan yang lainnya dengan santai duduk lesehan di lantai yang beralaskan karpet.

Walaupun sebagian baru pertama kalinya bertemu, namun dalam waktu singkat semuanya menjadi akrab  dan saling bercanda. Tak seorangpun yang berwajah murung selama acara berlangsung hingga selesai.

dokumentasi pribadi
Saking larut dalam kegembiraan ,tanpa terasa hari semakin larut malam dan mendekati jam 9.30  perayaan ulang tahun usailah sudah ,dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan,sebelum masing masing kembali ke kediaman
Kami tiba dirumah sekitar jam 10.00 malam dengan membawa kenangan indah dan rasa syukur bahwa putra kami memiliki sahabat sahabat yang tulus, sehingga mau datang dari jauh jauh untuk ikut hadir dalam merayakan ultahnya yang ke 53.

Saya dan suami  juga ,ikut merasakan kebahagiaan tersendiri,mendapatkan teman teman baru , yang saking banyaknya tidak dapat kami hafal namanya satu persatu.

Satu lagi bukti nyata bahwa keberagaman ,sama sekali bukanlah halangan untuk menjalin hubungan persahabatan, asal saja masing masing mau membuka hatinya untuk menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dari diri kita.Perbedaan bukanlah dinding penyekat dan pembatas,melainkan justru sebuah kesempatan untuk saling melengkapi.

Persahabatan tulus bersifat universal dan lintas suku budaya dan agama

22 Pebuari 2023.

Salam saya,

Roselina.

Tinggalkan Balasan