Mata Air Sebagai Sarana Hidup Berbagi

Menyaksikan Dari Dekat Cara Merawatnya

Terbaru0 Dilihat

Di kampung halaman kami, tempo dulu sumber air untuk kehidupan adalah sumur.

Belum ada instalasi pipa leading masuk ke Kampung.
Tukang gali sumur hanyalah orang biasa. Bukan insinyur, tapi secara alami memiliki bakat untuk mengetahui dimana terdapat mata air. Sehingga hanya dengan menggali 3 atau 4 meter, sudah ketemu mata air . Berbeda lokasi beda pula kedalaman sumur yang harus digali untuk mendapatkan mata air.

Ada yang hanya butuh 3  “cincin” yakni bak siap pakai untuk membuat sumur. Tetapi ada yang membutuhkan 4 sampai 5 cincin atau ring untuk menemukan mata air yang jernih.
Tetapi karena setiap rumah memiliki sumur masing masing sehingga tidak perlu numpang pada tetangga.

Foto bersama Pemilik Sumur Bor/ dokumentasi pribadi
Mata Air di Italia.

Di Itali mereka mereka membuat sumur bor dengan menanam pipi sepanjang 300 meter kedalam tanah . Tekanan tinggi menyebabkan air yang mencuat keluar tiada hentinya.

Air mineral yang murni ini dijadikan air minum yang gratis tanpa obat apapun .Diambil oleh tetangga untuk keperluan minum mereka tanpa dipungut bayaran.Tidak seperti di kota  yang mana air tersebut bisa menjadikan penghasilan dengan menjual.per galonnya.Didesa ini mereka merawatnya bersama untuk kepentingan bersama.

Sumur bor ini merupakan sarana hidup berbagi bagi masyarakat setempat .Mereka yang membutuhkan bisa mengambil sebanyak apa yang dibutuhkan tanpa membayar apapun.

Dokumentasi pribadi
Menurut Sandro, suami adik saya margarita, Pemilik Sumur Bor tidak perlu repot membangun pagar disekeliling lokasi Sumur Bor, karena warga setempat menjaga kebersihan lingkungan bersama sama. Karena mereka semuanya ikut memanfaatkan air sumur bor tersebut untuk kebutuhan hidup.

Dalam radius beberapa puluh meter dari lokasi Sumur Bor, tidak ada toilet. Untuk menghindari agar resapan air toilet jangan sampai mencemari air sumur bor.

Pemilik Sumur Bor tidak perlu nyinyir menasihati ataupun memasang papan larangan buang sampah, karena seluruh tetangga sama sama saling menjaga kebersihan lingkungan.

Kesimpulan:

Hidup berbagi bisa diterapkan dengan berbagai cara.Salah satunya hidup berbagi air dari sumber sumur bor seperti di Itali . Boleh jadi di negeri kita juga sudah ada Sumur Bor.

Tapi karena belakangan, sewaktu kami berdua pulang kampung, tidak sempat ke kampung kampung. Kalau di kota, semua orang sudah memanfaatkan air leiding atau pompa air listrik untuk memenuhi kebutuhan akan air

16 Mei 2024

Salam saya

Roselina

 

Tinggalkan Balasan