Alih Profesi dari Guru ke Bisnis

Hal Penting Yang Perlu Dipahami

Hingga tahun 1980 an saya adalah seorang Guru jurusan Ilmu Pasti .Saya mengajar ilmu pasti di SMP Yos Sudarso dan SMP Murni Kemudian beralih ke Matematika. Sementara itu usaha suami semakin maju dan mulai membaik. Dari Pedagang lokal menjadi Eksportir Kopi dan Cassia. Bahkan perusahaan kami sudah terdaftar sebagai Exportir Nasional. Suami menyarankan supaya saya berhenti mengajar agar bisa membantu usaha suami.  Karena sudah tidak mungkin menangani semuanya seorang diri. Belum lagi urusan karyawan bagian produksi yang berjumlah puluhan orang.

Saya putuskan berhenti mengajar dan beralih profesi menjadi komisaris  diperusahaan suami  Sekaligus merangkap bagian keuangan. Untuk bisa menjalankan tugas saya sayapun belajar mengenai kopi dan cassia(kulit manis) degan mengikuti seminar didepartemen perdagangan. Pada waktu itu peserta seminar wanita adalah satu satunya diri saya. Semua peserta melihat kearah saya. Mungkin dikira saya keliru masuk ruangan.. Tetapi setelah saya memperlihatkan Surat Penunjukkan dari perusahaan, baru mereka yakin. Hal ini sama sekali tidak membuat saya keder. Karena saya dan suami sudah melalui hidup yang sarat dengan tantangan.

Saya belajar dengan sepenuh hati. Dalam waktu singkat saya sudah menguasai tentang mutu Kopi dan Cassia. Terus saya belajar bagaimana cara menutup kontrak jual beli dengan Pembeli di luar negeri. Saya masih Ingat pengalaman pertama saya melakukan transaksi jual beli biji Kopi dengan  perusahaan Kun Seng di Singapore.  Awalnya cukup tegang karena jual beli lewat pembicaraan via telpon. Begitu disepakati maka di konfirmasi melalui Telex. Pada waktu itu belum ada hubungan internet.

Ternyata saya berhasil menutup kontrak ekspor Kopi 5 ton. Hal ini melahirkan rasa percaya diri bagi saya. Apalagi suami memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan transaksi dalam kuantitas yang lebih besar.

Dokumentasi pribadi
Dan saya menjalankan kewajiban saya dengan sebaik baiknya.

Pada tahun 1990 kami pindah dari Padang ke Jakarta.Dan memulai profesi sebagai  pedagang stasionery , serta sekaligus sebagai Supplier keperluan projek di Cikarang.Tetapi karena cara mainnya tidak kami setujui maka kami memutuskan berhenti dari profesi ini

Lagi lagi alih Profesi

Memutuskan berhenti sebagai Supplier,saya alih profesi  menjadi financial consultant .Dimana saya berlajar dengan giat segala sesuatu mengenai assuransi selama 2 tahun berturut turut sampai saya menguasai dengan sepenuh hati  . Ditahun ke 3, ke 4 dan ke5 saya meraih predikat Champion honor berturut turut 3 kali .Dimana saya boleh ikut travel bersama pendamping dengan gratis  semua biaya ditanggung perusahaan.

Kesimpulan:

Mengalih profesi tidaklah sesulit dibayangkan,yang penting kita mau open minded dan membuka diri untuk belajar Mempelajari segala seluk beluk Profesi yang akan dijalani.Tidak  usah gengsian  untuk mau belajar profesi yang baru sepenuh hati.   Seperti kata peribahasa :”Where there is a will there is a way” Dimana ada kemauan disana ada jalan

Semoga tulisan ini ada manfaatnya.

9 Oktober 2023.

Salam saya,

Roselina.

 

Tinggalkan Balasan