Bermain dengan Aplikasi

Kapur dan papan tulis hitam menjadi media guru untuk menyampaikan materi pada zaman dahulu.

Tulisan serta gambar dari tangan guru menjadi bahan ajar yang memenuhi benak peserta didik kala itu.

Sekali – sekali ada media berupa bola bumi untuk pelajaran geografi, serta uang yang paling mudah menjadi media pembelajaran jika guru ekonomi mengajarkan materi tentang uang.

Semua tidak mengurangi kepintaran anak pada zaman itu, bahkan mereka dengan tekun memperhatikan guru mengajar walaupun pada jam rawan seperti waktu tidur siang.

Sekarang dengan kemajuan teknologi, begitu banyak aplikasi yang disajikan oleh benda pintar yang bernama google sehingga mendapat julukan mbah google.

Semua bisa dengan mbah google, tinggal mengetik kalimat apa pada aplikasi yang menyediakan jasa untuk menciptakan modul ajar ataupun lembar kerja peserta didik maka tinggal tombol klik maka semua jadi dalam sekelip mata.

Menjadi guru sekarang harus pintar – pintar bermain dengan aplikasi supaya kerja guru katanya menjadi lebih mudah.

Apa benar dengan bermain aplikasi pekerjaan mengajar menjadi mudah?

Begitu banyak aplikasi yang katanya memudahkan kerja guru, tapi jika mudah bermain dengannya jika tidak sepertinya media spidol dan whiteboord masih berguna.

Bermain dengan aplikasi jangan asal main, semua aplikasi punya kelebihan dan kekurangan.

Jika bermain dengan aplikasi tidak dengan kemampuan yang mumpuni rasanya akan menghabiskan waktu.

Sebelum bermain dengan aplikasi lebih baik mempelajarinya dengan benar, sehingga waktu menggunakan aplikasi tidak terbuang sia – sia.

Jadi teringat dengan kalimat dari salah satu nara sumber webinar, aplikasi jika kita pandai memaikannya maka mempermudah pekerjaan. Jika tidak malah menjadi beban dan hasilnya tidak maksimal.

Ingat peran guru tidak bisa digantikan dengan aplikasi, aplikasi adalah alat bantu dalam pembelajaran.

Guru tetap perannya sebagai penganjar dan pendidik yang tidak bisa digantikan dengan aplikasi.***

 

Tinggalkan Balasan