Pembelajaran Daring Untuk Anak TK,  Pengalaman Masa Pandemi 

Pendidikan0 Dilihat

Sebagai guru, terutama guru Taman Kanak-kanak (TK), tentu kami tetap bersemangat membangun dan mencerdaskan anak-anak Indonesia, khususnya anak usia dini.  Walaupun hanya melalui pembelajaran daring (dalam jaringan melalui fasilitas handphone), tanpa tatap muka.

Kita semua tentu berharap, virus Covid-19 ini cepat berlalu dan para guru bisa beraktifitas lagi seperti sedia kala. Yakni ikut berpartisipasi membangun Indonesia melalui dunia pendidikan dengan pembelajaran daring yang efektif dan menyenangkan.

Seperti diketahui bersama, terhitung 19 Maret 2020 sejak pandemi Covid-19, semua aktivitas pendidikan di Indonesia terjadi perubahan yang mendasar dan tak pernah terbayangkan dari semula.

Penulis bersama anak dan cucu (foto dok Sitti Rabiah)
Penulis bersama anak dan cucu (foto dok Sitti Rabiah)

Mulai dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah hingga tingkat perguruan tinggi dilakukan pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan, yakni pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan perangkat komputer atau gadget.

Pada pembelajaran daring ini, siswa berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi yang sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet antar perangkat guru dan siswa. Kendalanya adalah cara belajar mengajar siswa dan guru yang selama ini secara konvensional. Perlu pembiasaan dan penyesuaian diri dalam memanfaatkan media daring yang dikemas dengan efektif, mudah diakses dan dipahami oleh siswa agar terbiasa belajar mandiri dengan belajar mengikuti komputer atau gadget.

Pemerintah sendiri sudah memutuskan melakukan kebijakan pembelajaran dari rumah sebagai bentuk tanggap darurat mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Maka saat pandemi Covid-19 aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa, adalah Whats App Group (WAG).

Aplikasi WAG ini cocok digunakan bagi pengajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel dan mudah diakses oleh orang tua dan siswa.

Semenjak pemangku kebijakan negeri ini, yaitu pemerintah memutuskan untuk belajar dari rumah secara online atau dengan model dalam jaringan (daring), maka pembelajaran berlangsung di rumah saja. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah Virus Corona (Covid-19). Meskipun demikian tentu kreativitas para guru ditekankan agar para anak tetap nyaman belajar dan tidak bosan.

ANAK USIA DINI

Karena itu orang tua harus memberikan pengertian kepada anak bahwa sekolah tidak libur, tetapi anak belajar di rumah. Orang tua hendaknya membangkitkan semangat anak, agar tidak bosan dengan mengajak anak belajar bersama kakak dan ini juga tujuannya bisa mendekatkan hubungan adik dan kakak dalam keluarga.

Dengan demikian diharapkan para guru tidak memberatkan orang tua dengan mengambil alih tugas guru, seperti harus menggunakan handpone, laptop lalu ngeprint di warnet. Begitu juga dengan adanya beberapa orang yang mengatakan, “guru makan gaji buta”.

Itu sangat menyinggung perasaan kami sebagai guru. Hal ini karena kami atas nama guru, tidak menginginkan keadaan seperti ini. Kami tetap berusaha dan tidak tinggal diam, selalu mencari inovasi baru, agar pembelajaran daring ini tetap menyenangkan dan tidak membosankan.

Terima kasih. Salam, Bunda Sitti Rabiah (Bu Guru Siti)

 

Tinggalkan Balasan

News Feed