Menyesuaikan Diri Dengan Musim
Diary,
Awal Autumn dalam Kenangan
Kita ketemu lagi ya, saya mau menulis kisah yang penuh kenangan, dalam dirimu, yang selalu menyimpan cerita dengan rapi dan membahagiakan perasaan serta jiwaku. Saya ingat akan kata mutiara dari Aristoteles, maka akan kulakukan habitus yang baik ini.
“Quality is not an act, it is a habit.” “Kualitas bukanlah tindakan, kualitas adalah kebiasaan.” Aristoteles
Saya tiba di Kettering England pada bulan Oktober 1997, udara sangat dingin. Baru kali ini saya mengenakan baju berlapis-lapis. Meskipun dingin saya tetap mandi minimal dua kali setiap hari, dan badan jadi segar.
Juga banyak gerak sehingga badan terasa hangat. Semua pekerjaan rumah kulakukan. Mulai dari ngebon was lantai karena terbuat dari kayu.maka kami menggosok dulu dengan wax yang terbuat dari lilin supaya mengkilap.
Menolong di dapur, terutama siang dan sore hari, ketika para pembantu pulang. Disini biasa ada 3 imam yang makan siang di tempat kami,di ruang makan tersediri. Menjamin hidup para imam adalah kebiasaan tarekat kami SND ( Sisters of Notre Dame ), lagi-lagi saya bersama Sr Bernadette yang mendapat tugas untuk mempersiapkan meja makan, menyajikan makanan dan mencuci perabotan sehabis makan.
Di England kebiasaan ada makanan pembuka, makanan inti dan pengutup, lalu minum kopi, dan makan biscuit/cookies. Baru tahu saya untuk makan 3 orang saja piring dan sendok garpu tiga kali lipat, bahkan lebih,karena setiap makanan, minuman menggunakan tempat tersendiri.
Sambil menunggu para imam makan, kami di ruangan lain menoton TV, sejarah England, dan Sr Bernadette yang mengajari dan menunjukkan segala macam kebiasaan di England. Saya senang TV disini karena jadwalnya jelas untuk belajar. Kalau mau belajar apa saja dapat dilihat di Majalah mingguan dan memang isinya bahan-bahan untuk pelajaran, tidak yang lain.
Saya paling senang sejarah dan sastra, maka channel nyapun saya perhatikan. Nah yang tak kalah menarik mengetahui musim apa saja yang akan terjadi.
Memang sih tahun 1990 saya pernah ke Eropa ( Belanda, Belgia, Jerman dan Roma ) namun waktunya total 6 bulan, dan untuk saya pribadi dapat bonus ke Belanda lagi 1 bulan untuk mengurus surat-surat perjalanan.
Waktu itu kami ada 5 suster yang tersiat ( Persiapan Kaul Kekal ), dan saya akan dikirim ke England, tapi tenaga saya dibutuhkan di Indonesia, supaya Suster lain, bisa gantian tersiat ke Roma, maka saya tinggal di Belanda untuk mengurus segala surat dan tambah pengalaman.
Mengenal Musim
Cerita kulanjutkan ya, setelah 7 tahun baru saya diutus ke negara Ratu Elizabeth ini. Seorang biarawan atau biarawati itu bisa pergi kemana-mana kalau diutus. Saya pribadi siap siaga untuk diutus kemanapun. Bagiku dimana ada rumput bergoyang, disitu ada rahmat Tuhan yang menghidupkan.
Nah sekarang saya berada di Negara asing tapi saya tidak merasa terasing, karena sejak pertama mengijakkan kaki di England, banyak kujumpai Orang-orang baik bak malaekat yang dikirim Tuhan.
Kalau saya perhatikan percakapan orang Inggris selalu topiknya tentang cuaca. Yach karena cuaca disini tidak menentu, apalagi jika musim dingin tiba. 1 hari bisa berubah berulang kali.
oleh karena itu, saya mengenal dulu pembagian musim di negeri ini. Lalu, musim apa saja yang ada di England? Di sini dan kawasan benua Eropa terbagi atas 4 musim, yaitu Spring (musim semi April , Mei, Juni ), Summer (musim panas berlangsung pada Juni Juli , Agustus), Autumn (musim gugur September hingga awal Desember), dan Winter (musim dingin antara Desember hingga Maret).
Saat itu musim panas telah usai, kawasan Inggris memasuki musim gugur pada bulan September – Oktober – November. Jalanan dan tanah ditutupi oleh daun-daun tua yang berguguran, yang semula hijau berubah jadi kuning ada yang merah kemudian berangsur coklat, sungguh luar biasa indahnya. dedaunan cantik dan bagiku memberi kesan romantic ehhh hem, betul deh indahnya nggk ketulungan.
Entahlah, lain rasanya hati ini ada keindahan dari warna-warni alam yang memikat. adalah sesuatu yang begitu menyentuh nubari dan suasana hati, saya jadi makin at home, walaupun kerinduan dengan Indonesian tetap berayun di hati he..he..he.
Jika kerinduan itu membuncah apa yang kulakukan? Saya memutar lagu-lagu Indonesia, terutama lagunya Mas Ebied G. Ade dan lagu-lagunya Mas Guruh, enak untuk diikuti menyanyi dan untuk menari. Sambil kerja sambil bergoyang, membuat hati riang para suster dan karyawatipun senang.
Ternyata Si Chris yang memasak di dapur dia suka bernyanyi dan bersendau gurau, dia hafal menyanyikan lagu-lagunya The Corrs , dari situ saya banyak belajar Bahasa Inggris dari lagu-lagu.
Suhu pada musim gugur juga rata-rata menurun dari 15° ke 5°C, enak untuk jalan kaki keliling komplek atau turun ke kota. Tentunya sangat indah untuk diabadikan. Waktu itu belum ada Camera yang digital apalagi HP, adanya camera yang masih pakai Film,kalau tidak jadi fotonya ya sial deh menunggu satu tahun kemudian.
Jika dedaunan sudah gugur, tinggalah carang-carang pepohonan yang meranggas, memberi keunikan pemandangan tersendiri. Menjelang musim dingin ini kami menerima vaksinasi di Poliklinik terdekat, dan gratis. Kekagumanku di England, begitu saya datang melapor ke kantor polisi, dan passport saya dihantar, dan saya mendapat vasilitas seperti orang England sendiri.
Para Polisi ramah-ramah melayani orang asing seperti saya ini. Saya juga terlibat sebagai anggota koor di gereja paroki, sehingga tambah kenalan dan semakin terlatih berbicara dengan berbagai dialek. Lucunya Si Adrian tukang kebun kami, selalu komentar, Bahasa Inggris saya seperti Bahasa Inggrisnya Queen Elisabeth, sangat formal sekali.
Padahal Bahasa Inggris saya medhok karena bahasa ibu yaitu bahasa Jawa, sangat terasa, mungkin yang dimaksud Adrian tentang tata bahasanya yang tidak menggunakan Dialek seperti mereka yang ada di Kettering. Entahlah kalau saya bicara seperti native malah rasanya geli pada diri sendir, koq rasanya lidah saya meliuk liuk seperti makan kentang panas he..he..he.
Musim gugur yang mengukir rindu kini akan berlalu, berganti musim dingin yang menghantar salju. Salju Oh salju, kunanti tanah ini seputih kehadiranmu.Seputih niatku untuk belajar hal-hal yang baru***
Oleh Sr. Maria Monika SND
31 Agustus 2021
Artikel ke : 3