Si Gadis dan Segelas Susu
SUHARTO MTSN 5 JAKARTA
Suatu hari di sebuah perkampungan tinggalkanlah Howard Kelly kecil. Dia hidup serba kekurangan. Terkadang dia hanya bisa menahan laparnya perut. Ketika dia memasukkan tangan ke kantong saku celana dia dapati hanya sedikit uang dan tidak cukup untuk membeli sepotong roti.
Dalam kondisi lapar dia mencoba memberanikan diri untuk meminta sesuatu kesalah satu rumah. Diketuklah pintu, maka pintupun terbuka dari dalam, muncullah sesosok gadis cantik lalu bertanya.
“Ada apa?” Tanya gadis cantik.
Melihat yang keluar seorang gadis cantik, dia urungkan niat untuk meminta makanan.
“Aku hanya minta segelas air putih,” jawab Howard Kelly.
“Tunggu sebentar,” ucap gadis cantik.
Gadispun pergi ke dalam mengambil segelas air susu dengan ukuran gelas yang agak besar, dia tahu bahwa Howard Kelly seperti sedang menahan lapar. Dibawanya segelas susu lalu diberikan ke Howard Kelly. Diminumlah susu tersebut hingga habis.
“Berapakah, aku harus membayarnya,” Tanya Howard Kelly.
“Tidak usah itu aku berikan untukmu,” jawab gadis cantik.
“Terima kasih,” ucap Howard Kelly.
Howard Kelly melanjutkan perjalanan dengan perut sudah lumayan terisi segelas air susu.
Hari berganti hari musimpun berubah, begitu juga kehidupan ikut berubah. Howard Kelly yang dahulunya miskin papah kini dia tumbuh menjadi orang yang sukses sebagai dokter pada sebuah rumah sakit.
Suatu hari ada seorang pasien wanita yang sedang dirawat di rumah sakit tempat dr. Howard Kelly bertugas. Semua dokter telah menangani tetapi belum ada kemajuan dan semua dokter angkat tangan.
Tinggal dr. Howard Kelly yang belum menangani. Dia telah mendapat kabar pasein tersebut berasal dari daerah tempat dia pernah singgah. Dilihatlah pasien tersebut, ternyata pasien tersebut adalah gadis cantik yang dahulu pernah memberikan segelas air susu ketika dia sedang kelaparan. Diapun merawatnya dengan sepenuh hati hingga pasien sembuh dari penyakitnya.
Dr. Howard Kelly, memberi tahu petugas keuangan semua administrasi dia yang tanggung dan meminta petugas memberikan nota pembayaran diberikan kepadanya sebelum diberikan kepada pasien.
Dr. Howard Kelly, membubuhkan sebuah tulisan disudut nota “Semua sudah terbayar dengan segelas susu.” Nota pembayaranpun diberikan kepada pasien, dengan perasaan tak menentu memikirkan pembayaran yang pasti cukup mahal, membuat pasien agak sedikit takut membuka nota tersebut. Tetapi sedikit-demi sedikit memberanikan diri untuk membuka nota tersebut.
Alangkah kagetnya pasien melihat apa yang tidak terlintas dalam benaknya, nota itu tertulis lunas. Kemudian pasien melihat sebuah tulisan “Semua sudah terbayar dengan segelas susu” dr. Howard Kelly seorang anak yang kamu hilangkan laparnya dengan segelas air susu.
Pasienpun teringat kejadian itu, anak yang ia tolong kini menjadi seorang dokter, dokter itu merawatnya dengan sepenuh hati dan juga membayar semua administrasi pembiayaan.
Kisah di atas tentang ketulusan berbagi berbalas berkali-kali lipat kebaikan, bisa kita jadikan suatu pembelajaran dalam menyikapi dan mengisi kehidupan ini.
Hidup adalah perjalanan, dalam meniti perjalanan banyak hal yang terjadi, ada suka ada duka, ada kemudahan ada kesulitan, ada kebahagiaan ada kegetiran.
Itulah hidup terkadang di satu saat kita berada di atas dan pada saat yang lain berada di bawah ya, bagai roda berputar.
Tidak ada yang tahu nasib seseorang ke depan, mau seperti apa, mau jadi apa tak seorang yang tahu. Itulah kehidupan penuh misteri.
Mungkin hari ini kita hidup bergelimang harta dan kebahagiaan, tetapi ke depan kita tidak tahu, Apakah masih seperti itu? Hanya Tuhan yang tahu. Maka itu, jangan sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan, hiasi hidup ini untuk menebarkan kebaikan, jangan berniat untuk dibalas, berbuat saja Tuhan tidak akan menyia-nyiakan apa yang kita lakukan.
Belajarlah dari gadis cantik berbuat tanpa pamrih berbalas sejuta kebaikan. Islam sangat konsen terhadap kebaikan, menganjurkan kepada umatnya untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan.
Tuhan berfirman.
ﻭَﻟِﻜُﻞٍّ ﻭِﺟْﻬَﺔٌ ﻫُﻮَ ﻣُﻮَﻟِّﻴﻬَﺎ ﻓَﺎﺳْﺘَﺒِﻘُﻮﺍْ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮَﺍﺕِ ﺃَﻳْﻦَ ﻣَﺎ ﺗَﻜُﻮﻧُﻮﺍْ ﻳَﺄْﺕِ ﺑِﻜُﻢُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﺟَﻤِﻴﻌﺎً ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠّﻪَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ
Artinya : “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al- Baqarah : 148 )
Pada hakikatnya kebaikan yang kita lakukan, kebaikan itu akan kembali kepada kita. Sebaliknya jika kita melakukan hal yang tidak baik, maka ketidakbaikan itu pun akan kembali kepada diri kita. Hal ini sejalan dengan firman Tuhan.
اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡۖوَاِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَهَا
Artinya:”Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. ( QS. Al-Isra’: 7)
Pada ayat yang lain Tuhanpun berfirman.
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Artinya:”Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar-Rahman : 60)
Demikian, dalam mengarungi hidup ini tanamkan pada diri untuk senantiasa berbagi. Karena apa yang kita lakukan dalam kebaikan akan berbuah kebaikan. Siapa yang menanam dialah yang menuai atau memetiknya.