Dengan Semangat 17 Agustus 1945, Mari Kita Lakukan M2B

Alhamdulilahirabil alamin pagi yang cerah, secerah harapan baru semangat menyongsong hari yang lebih baik. Bismilah awali hari dengan senyuman insyaAllah bisa lalui hari dengan menyenangkan. Apapun tugas yang akan kita lakukan, jika kita niati ibadah insyaAllah hal berat akan terasa ringan. Masih dengan semangat kemerdekaan 17 Agustus 1945 anak-ansk dengan semangat menggelora dalam dada bersiap untuk mengikuti upacara bendera.
Hari Senin semangat terlihat pada anak-anak dengan seragam merah putih lengkap. Kegiatan belajar mengajar di awali dengan kegiatan upacara bendera. Para petugas upacara telah mempersiapkan diri dengan baik. Saat bel berbunyi anak-anak segera berhamburan ke lapangan upacara dan berbaris dengan rapi. Anak-anak sudah terbiasa dengan barisan kelas masing-masing.

Acara demi acara telah dilaksanakan dan tibalah amanat pembina upacara. Dalam kesempatan ini yang bertugas asalah Ibu Murtina Dwi lestari, dalam amanatnya beliau menyampaikan M2B ( Merdeka pengaharan, Merdeka dalam menentukan sikap dan pikiran, Bebas dari bulying)
Apa itu M2B?
Pertama, Merdeka dalam pngajaran. Yang di maksud disini kita merdeka untuk mendapatkan pengajaran. Kita berhak memilih sekolah dimana yang kita kehendaki. Dimanapun kita mendapatkan pengajaran hendaknya kita semangat belajar untuk meraih cita-cita kita. Tidak bermalas-malasan karena masa depan bangsa ada d tangan kita semua. Jadi kita harus bisa persiapkan diri kita dengan rajin belajar. Semangat menuntut ilmu.

Yang kedua, Merdeka dalam menentukan sikap dan pikiran. Kita dimanapun bersekolah harus berani bersikap bertindak sesuai dengan hati nurani kita. Kita bisa sampaikan pertanyaan jika kita belum jelas dalam mendapatkan pelajaran dari guru-guru kita. Mengungkapkan pendapat ide atau gagasan apapun dengan cara yang baik dan sopan.

Yang ketiga bebas, kita bebas menentukan pikiran, bebas memberikan ide gagasan jika kurang paham kita bebas bertanya, bebas memberikan pendapatnya. Tentunya dengan cara yang baik dan sopan.
Bebas dari kekerasan atau diskriminasi/ bully.

Harus kita hindari karena merasa tidak nyaman berada di sekolah. Lalu caranya bgmna? caranya kita hendaknya menahan diri mnghindari perbuatan-perbuatan bully. Karena banyak sekali contoh dan perilaku anak-anak yang sering kita temui saat di kelas atou istirahat.
Contoh mengejek nama orang tua, manakali menyembunyikan barang punya temannya. Berkelahi, mnyakiti, mencubit, memukul temannya. Tanpa di sadari hal yang di lakukan itu termasuk tindakan bulliying.

Mulai hari ini mari kita menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal tersebut. Mari ciptakan keadaan sekolah dari keadaan bulying. Tanamkan dalam diri untuk menahan diri menjahili temannya.

“Jika tidak mau di jahili jangan menjahili temanya”
Itu yang perlu kita ingat dan tanamkan dalam diri kita masing-masing.

Demikian amanat yang di sampiksn pembina upacara semoga bermanfaat dan kedepan dengan semangat kemerdekaan 17 Agustus mari kita jadikan generasi-generasi emas di masa mendatang untuk bisa mewujudkan Indonesia maju dan berkarakter.

Salam sehat, salam literasi tetap semangat dan terus berkarya.

Gunungkidul, 21 Agustus 2023

Tinggalkan Balasan

2 komentar