Bulan Nopember merupakan salah satu bulan yang didalamnya ada beberapa momen yang perlu dikenang di antaranya adalah Hari Anak Sedunia dan Hari Guru Nasional. Pada momen Hari Guru Nasional ini hampir di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berprofesi sebagai guru memperingati dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi Pandemi Covid-19. Musibah yang melanda berskala dunia. Di indonesia musibah ini terjadi sekitar bulan Maret 2020. Yang terpapar dari Negeri Wuhan pada tahun 2019. Sehingga semua aktivitas disetiap aspek harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di daerah masing-masing. Dalam dunia pendidikan harus diberlakukan berbagai cara untuk tetap mencerdaskan anak bangsa yaitu dengan cara BDR (Belajar Dari Rumah), belajar secara Daring atau online dan lain sebagainya. Sebagai guru harus mengamini kondisi ini dimana Hari Guru Nasional yang setiap tahunya dirayakan dengan berbagai kegiatan namun tidak dilaksanakn sebagaimana biasanya.
Berprofesi sebagai seorang guru merupakan salah satu profesi yang sangat mulia. Karena ketika guru memberikan ilmu untuk para siswanya maka kemanfaatan ilmu tersebut sampai pada generasi yang tak terhitung. Ilmu yang diajarkan oleh para guru dari tingkat TK PAUD sampai pada jenjang SMA sangat berdampak positif bagi para generasi dalam menapaki hidup dan kehidupan mereka kedepannya. Ketika dikaitkan antara ilmu yang diberikan oleh guru dengan faktor ekonomi yang dihadapkan oleh guru sangatlah berbanding terbalik. Seperti sepengggal syair dari lagunya Bang Iwan Fals “Guru itu orang yang jujur, berbakti namun makan hati”.
Seorang guru tidak akan menjadi kaya harta namun sorang guru hanya memiliki satu kekayaan yaitu ilmu. Jika seorang guru berkeinginan untuk menjadi kaya harta maka berhentilah untuk menjadi guru dan beralilah profesi menjadi pengusaha ataupun sejenisnya. Profesi menjadi guru sudah digariskan untuk belajar sederhana. Karena guru hanya bersumber pada penghasilan bulanan yang cukup untuk kehidupan keseharian bahkan minus.
Kondisi Ekonomi Seorang Guru
Guru yang sudah berkeluarga harus memaklumi kondisi ekonomi rumah tangga. Segala tuntutan dalam rumah tangga pasti tidak bisa terpenuhi dengan penghasilan yang didapatnya dalam sebualan. Antara keinginan dan kebutuhan harus bisa memenej dengan baik. Jika kenginan mengalahkan kebutuhan maka yang terjadi adalah “gali lubang tutup lobang”. Sebuah judul lagu yang dicptakan oleh Raja Dangdut Rhoma Irama merupakan cerminan kehidupan keseharian manusia diatas muka bumi ini yang tidak perlu dipungkiri. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut seorang guru dengan ilmu yang dimiliki harus melatih, mendidik keluarga terlebih pada anak untuk bisa menjadi jiwa pekerja yang berilmu. Sebagai seorang guru yang telah mendapat penghasilan tambahan berupa sertifikasi patut mengapresiasi kepada pihak pemerintah. Sertifikasi merupakan istilah penghasilan tambahan dari seseorang yang berprofesi sebagai guru sebagai wujud pengabdiannya terhadap bangsa dan negara dalam mencerdaskan anak-anak bangsa
Jaeritan Sang Anak Menjadi Motivasinya
Sepenggal kalimat terucap dari bibir mungilnya “AYAH-KAN SEORANG GURU PASTI PUNYA GAJI. SEMENTARA SAYA YANG BUKAN SEPERTI AYAH YANG TIDAK PUNYA PEKERJAAN PASTI SAYA TIDAK PUNYA UANG SEPERTI AYAH”
Jeritan sang anak sungguh sangat menyayat hati sang ayah yang berprofesi sebagai guru. Namun perlu disadari bahwa mendidik anak untuk mandiri merupakan salah satu pelajaran yang berharga bahwa hiduplah diatas kaki sendiri dan jangan selalu bergantung pada orang lain. Kamu adalah anak laki-laki sulung, namanya laki-laki harus dididik secara laki-laki “kata sang ayah yang adalah seorang guru”. Dengan jeritannya membuat sang anak untuk memanfaat waktu luang disaat Pandemi Covid-19. Suatu kondisi yang harus terjadi dalam lembaga pendidikan. Dengan diberlakukannya sekolah secara shif membuat si anak memiliki banyak waktu untuk belajar dirumah dan selalu mengisi waktu setelah mengerjakan tugas ataupun belajar untuk bergelut dengan rumput laut.
Kerjanya hanya memilih rumput laut di bibir pantai yang terhempas oleh ombak dari para petani rumput laut. Dengan ketekunannya bermodalkan edukasi yang telah dibekali oleh sang ayah yang juga adalah guru bisa menjawab jeritan sang anak yang kini masih berada dibangku SD kelas 5. Sebuah sekolah terfavorit yang telah mencetak ribuan generasi menjadi orang-orang sukses dan orang-orang hebat. SD Inpres 1 Loang namanya yang terdapat di Ibu kota kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata.
Mendidik Anak Laki-Laki Menjadi Laki-Laki
(Judul Tulisan Sang Maestro dalam sebuah media cetak ternama Kompasian yaitu Ustadz Cahyadi Takariawan yang biasa disapa Pak Cah)
Masih menjadi kewajiban sorang ayah yang tidak terlepas dengan profesinya sebagai pendidik harus mengedukasikan anak untuk memahami kelelakian laki-laki. Anak-anak laki ketika besar nanti pasti akan menjadi pemimpin, dan itu merupakan kodrat alam . Sesuai dengan sepenggal ayat dalam Al-Quran bahwa “Laki-Laki Adalah Pemimpin Bagi Perempuan”
terdapat 7 (tujuh) poin penting yang menjadi dasar dalam mendidik anak laki-laki menjadi laki yang dikutip dari tulisan S. Intan Savitri, Didiklah Anak Laki-laki Dengan Cara Laki-Laki, www.ruangkeluarga.id, 19 November 2020 antara lain
Biasakan anak-anak terutama anak laki-laki menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah
Sejak kecil, anak-anak laki-laki harus diajari untuk menjadi solusi. Bukan menjadi masalah dalam kehidupan. Maka ajak anak menemukan solusi atas masalah dirinya, sekaligus mengajak mencarikan solusi atas masalah lain yang ada di sekitarnya. Ada banyak masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari, ajak anak memikirkan solusi.
a. Biasakan mengerti kesulitan orangtua dan memberikan pendapat
b. Biasakan menghadapi masalah
c. Biasakan melindungi yang lemah
d. Biasakan mendahulukan orang lain daripada diri sendiri
e. Biasakan merasa gagah dengan kesulitan yang dihadapi
f. Biasakan mengenali emosi dirinya dan bagaimana mengelolanya dengan baik
Untuk itu maka mari kita muliakan dua momen dibulan Nopember ini yaitu Hari Anak Sedunia dan Hari Guru Nasional sebagai wadah untuk kita mendidikd anak kita menjadi anak yang selalu dinginkan oleh orangtua masing-masing. Dan momen Hari Guru Nasional ini sebagai wadah untuk menjadikan guru dengan sebenarnya guru.
# Selamat Hari Anak Sedunia dan Selama Hari Guru Nasional #
terima kasih