Hari masih pagi ketika kami sudah siap untuk berangkat menuju Milfred Sound dan memulai one day trip ke salah satu tempat wisata yang lumayan terkenal dengan keindahan alamnya di South Island.
Sebuah bus besar telah menunggu dan bus ini sangat unik karena memiliki atap yang terbuat dari kaca sehingga penumpang bisa menikmati keindahan langit dan awan di atasnya. Konon pemandangan yang indah dan menawan akan menanti sepanjang perjalanan ke Milfred Sound nanti sehingga dari dalam bus pun kita bisa menikmatinya melalui atap yang tembus pandang ini. Baru kali ini saya naik bus yang atapnya tembus pandang, biasanya banyak tempat wisata yang menawarkan perahu atau kapal yang lantainya terbuat dari kaca agar penumpang bisa menikmati keindahan pemandangan bawah laut.
Perjalanan dari Queenstwon dimulai ke arah selatan melewati State Hwy no. 6 menyisir tepian danau Wakatipu dengan pemandangan yang menawan. Ada banyak tempat menarik yang dilalui di sepanjang jalan walau bus tidak sempat berhenti dan hanya sekali-kali diceritakan oleh pemandu wisata. Salah tempat yang menarik dan indah adalah Wye Creek, Devils Staircase dan Kingstone yang terletak sekitar 45 menit perjalanan dari Queenstown. Menurut pemandu, di Wye Creek biasanya wisatawan bisa berhenti dan kemudian berjalan kaki untuk menikmati pemandangan bendungan dan juga air terjun dan kemudian bisa menikmati pemandangan Danau Wakatipu. Sementara di Devil’s Staircase terdapat tempat berhenti untuk sejenak memandang Danau Wakatipu dari sisi yang lain. Pemandangan yang berbeda, namun sama keindahannya. Devil’s Staircase ini letaknya tidak jauh dari Kingstone, yang merupakan kota kecil yang letaknya paling selatan di Danau Waktipu . Kingstone juga merupakan kota yang menjadi perbatasan antara Kawasan Otago dan Southern Land di South Island.
Beberapa kilometer dari Kingstone, bus melewati kota kecil Garston dengan pemandangan yang indah. Di sini saya melihat banyak sekali peternakan domba yang dilepas bebas di rerumputan hijau nan luas di kedua sisi jalan. Namun menurut informasi yang didapat, Garston merupakan tempat yang tepat untuk membeli madu paling terkenal dari Selandia Baru, yaitu Manuka Honey.
Perjalanan terus dilanjut, dan Milfred Sound masih sangat jauh karena jaraknya hampir 300 km dari Queenstwon. Masih banyak tempat yang dilalui di antaranya Nokomai di mana juga banyak terdapat peternakan domba dan bahkan sapi New Zealand yang besar dan gemuk. Di negeri ini memang lebih banyak domba atau sapi dibandingkan dengan manusia.
Tidak terasa sudah lebih satu setengah jam berlalu sejak bus meninggalkan Queenstown, bahkan kami sudah berbelok ke State Hwy no 97 dan tidak lama kemudian tiba di tempat perhentian pertama untuk beristirahat sekaligus melihat-lihat tempat yang menarik yaitu di Mossburn yang jaraknya sekitar 113 kilometer dari Queenstown. Bus berhenti di tempat parkir di tepi jalan raya dan penumpang dipersilahkan turun untuk sejenak beristirahat dan meluruskan kaki.
Ada sebuah tanda tempat wisata dan perhentian, selain itu juga ada petunjuk arah menuju ke Otautau yang ternyata masih lumayan jauh dari Mossburn.
Kami mengikuti pemandu memasuki sebuah gerbang kecil bertuliskan Mossburn dan di bawahnya ada angka tahun 1879, mungkin menunjukkan kapan kota atau kampung kecil ini didirikan.
Selain fasilitas toilet di tempat ini ada beberapa papan berisi informasi mengenai Mossburn, salah satunya berjudul Mossburn , Deer Capital of New Zealand. Di sini ada informasi mengenai jumlah penduduk Mossburn yang hanya sekitar 400 orang saja dan juga sekilas sejarah mengenai jalur kereta api yang sudah tidak digunakan lagi.
Juga ada sedikit kisah mengenai Manapuri Power Station atau pembangkit tenaga listrik yang kini menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi di kawasan ini. Namun dijelaskan juga jika Mossburn selalu diingat sebagai Deer Capital atau Ibukota rusa dari New Zealand, dan juga sebagai tempat lahir Chewing Fescue, Red Tussok Reserve yang merupakan lokasi tempat perlindungan Burung Takahe dan juga lokasi pusat pembangkit listrik tenaga Angin White Hill. Chewing Fescue sendiri merupakan sejenis rerumputan hijau yang banyak digunakan untuk lapangan golf dan bowling. Konon nama Chewing sendiri diambil dari nama orang yang pertama kali menjual benih nya di New Zealand.
Selain itu ada papan informasi khusus mengenai White Hill Wind Farm yang menceritakan lebih panjang lebar mengenai pembangkit listrik tenaga angin yang merupakan pembangkit tenaga angin pertama yang dibangun di pulau selatan dan ke 29 tubinnya cukup untuk menghasilkan listrik bagi 23 ribu rumah tangga di New Zealand. Uniknya ada tiga turbin yang memiliki kapsul waktu di bagian dasar yang didedikasikan untuk sekolah dasar yang ada di kawasan itu. Kawasan Mossburn yang memiliki embusan angin yang cukup kuat memang sangat cocok untuk kincir angin yang bisa menghasilkan tenaga listrik seperti yang ada di White Hill. Bahkan energi terbarukan ini juga sangat ramah dengan lingkungan.
Lalu bagaimana dengan julukan The Deear Capital sendiri? Ternyata ada kisah yang cukup menarik mengapa Mossburn mendapat julukan ini. Sejak tahun 1970-an di Mossburn sudah ada peternakan rusa milik Keluarga Taylor merupakan peternak yang pertama kali mendaftar secara resmi sebagai peternakan rusa liar yang memiliki lebih dari 1300 ekor rusa dan menempati lahan lebih dari 700 akres. Bahkan kawasan peternakan ini dikelilingi oleh pagar sepanjang lebih dari 7 mil. Dan di sini pula baru saya ingat bahwa rusa memiliki nama khusus yaitu Stag untuk rusa jantan dan doe untuk rusa betina yang mengngatkansaya akan lagu do re mi.
Doe: A deer a female deer.
Ray : a drop of golden sun
Me : a name I call myself
Far: a long long way to run
Sew: [ a needle pulling thread,
La: a note to follow so
Tea : a drink with jam and bread
Dan sebagai simbol keterlibatan Mossburn dalam dunia rusa, ada sebuah patung rusa jantan yang menjadi ikon kota ini. Patung rusa ini letaknya sekitar 50 meter dari tempat kami beristirahat sejenak dalam perjalanan wisata hari ini.
Setelah sejenak beristirahat dan mengenal lebih jauh Mossburn yang dijuluki Deer Capital of New Zealand, perjalanan dilanjutkan kembali menuju Milfred Sound.
Foto-Foto: Dokpri