Merah Putih Berkibar di South Island

Dari Kawasan Mt Cook atau disebut Aoraki dalam Bahasa Maori, kami melanjutkan perjalanan menuju Wanaka Resort, yang merupakan tempat untuk menginap malam ini sebelum melanjutkan perjalanan ke  Queenstown, salah satu kota terbesar di South Island selain Christchurch.

Kami kembali menyusuri tepian Lake Pukaki dan kemudian melewati sebuah kawsan bernama Twizel.  Melalui State Highway no. 8 perjalanan berlanjut dan memasuki  Kawasan di  Danau  Ruataniwha.  Sambil beristirahat, kami mampir di Lake Ruataniwha viewpoint. Pemandangan yang menakjubkan ada di hamparan. Danau dengan airnya yang biru tenang serta pegunungan di kejauhan dengan puncaknya yang bersalju. Setelah sejenak beristirahat perjalanan dilanjutkan kembali melewati State Highway no 8 menuju ke Omarama.

Sekitar beberapa kilometer dari Twizel, kamu  mampir di sebuah peternakan ikan salmon yang bernama High Country Salmon.  Di sini pengunjung bebas melihat peternakan ikan salmon, memberi makan, dan bahkan ikut memancing ikan salmon yang segar dan besar karena ari di kawasan ini juga sangat jernih dan berasal dari pegunungan.   Kalau kita memancing, maka ikan-ikan yang di dapat akan ditimbang dan terus dibeli.

Selain itu di sini juga terdapat cafe & Shop yang terapung di atau air di mana ikan-ikan salmon itu diternakkan.  Salah satu jenis ikan salmon yang terkenal di sini disebut Chinook atau King dengan ukuran raksasa yang bisa memiliki berat lebih dari 6 kg.  Untuk ukuran yang lebih kecil sekitar 3-5 kg disebut dengan Baby Salmon.   Berbagai jenis menu ada di sini seperti salmon yang di asap dan juga sushi.

Kalau ingin membeli oleh-oleh salmon, bisa membeli yang segar dan baru dipancing dan kemudian diberi es pembeku dan dimasukkan ke dalam plastik yang divakum, bisa juga membeli yang sudah diasap atau dikeringkan sebelumnya.  Ikan salmon ini sendiri merupakan kuliner andalan di Pulau Selatan dan banyak mengandung omega 3.   Harganya bermacam-macam yaitu sekitar 30 NZ Dollar per kilogram.

Setelah mampir di peternakan, kami juga melihat-lihat kanal dan, pintu air dan bendungan yang merupakan bagian dari stasiun pembangkit listrik tenaga air Waitaki yang dibangun sekitar tahun 1968 dan memberikan tenaga listrik ke ratusan ribu rumah tangga di Kawasan McKenzie Basin di South Island.  Alam yang indah dan lingkungan yang bersih membuat kami merasa betah berlama-lama di kawasan ini.

Namun perjalanan ke Wanaka masih panjang. Dan perjalanan dilanjut menuju perbatasan antara Canterburry dan Otago. Kali ini kita melewati sebuah pass atau pintu masuk di atas pegunungan di antara dua kawasan di atas.  Ini yang dinamakan Lindis Pass dan konon merupakan salah satu tempat dengan pemandangan paling menakjubkan di South Island.   Ketinggian Lindis Pass sendiri sekitar 971 meter dari permukaan laut.

Di sini ada sebuah tempat di mana kendaraan bisa parkir dan kita dapat menikmati kombinasi pemandangan yang indah.  Hamparan bukit dan gunung dengan rerumputan yang hijau kecokelatan serta puncak gunung-gunung yang bersalju dan jalan raya state highway no 8 yang mulus dan meliuk-liuk di punggung pegunungan. Padang rerumputan ini memang sangat khas dan dinamakan tussock grassland yang memang hanya ada di Sebagian perbatasan Canterburry dan Otago di South Island yang disebut juga Te Waipounamu dalam Bahasa Maori.   Kalau diperhatikan banyak sekali nama tempat dan petunjuk arah yang menggunakan bahasa Inggris dan padanan dalam Bahasa Maori.

Ada sebuah papan nama bertuliskan ‘’Welcome to Waitaki  District,” yang menandakan bahwa kita sudah berada di perbatasan Canterbury dan Otago karena Distrik ini memang terletak di kedua wilayah tersebut. Yang unik adalah gambar yang ada pada papan ucapan selamat datang itu. Gambar pegunungan dengan di puncaknya yang bersalju dan seorang gadis sedang bermain ski sementara di bagian bawah terhampar padang rumput berwarna kecokelatan Tussock Grassland.

Sambil menikmati pemandangan, saya mengeluarkan bendera sang saka merah putih yang sudah disiapkan dan dengan bantuan angin yang bertiup kencang, akhirnya saya bisa mengibarkan merah putih walau hanya dengan sepasang lengan. Wah senang dan bangganya mengibarkan bendera di sini. Sementara suasana juga sepi dan hanya ada beberapa orang saja yang kebetulan sedang parkir dan menikmati pemandangan sambil memperhatikan kegiatan kami mengibarkan bendera.

Pemerintah dan penduduk New Zealand sangat peduli degan lingkungan dan karena nya di banyak tempat termasuk di Lindis Pass ini banyak papan peringatan bertuliskan  “Please Do not Litter, Take rubbish with you.”   Karena itu kita dilarang membuang sampah dan si sini juga tidak disediakan tempat sampah, karena pengunjung diharapkan membawa pulang sampah masing-masing.   Pada papan berlatar hijau dan tulisan warna kuning itu tertulis Department of Conservation yang bertanggung jawab atau kelestarian alam sekitar dan memiliki nama resmi Te Papa Atawhai dalam bahasa Maori.

Papan informasi atau himbauan ini juga hanya ditempelkan pada pagar kayu yang sederhana dan menjadi penanda tempat di Lindis Pass ini. Sementara kawasan untuk parkir mobil lumayan luas namun karena terletak di tikungan yang berbeda ketinggian, pengemudi tetap harus berhati-hati setiap kali kan masuk atau keluar dari tempat parkir. Yang unik lagi adalah di jalan raya d sini banyak rambu peringatan jalan licin karena salju. Untungnya musim dingin sudah berlalu dan musim semi sudah hampir tiba di bulan September ini.

Waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 5 sore. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju Wanaka untuk beristirahat di sana. Wanaka Base sendiri terletak di tepian Danau Wanaka dan jarak menuju ke sana masih sekitar 70 kilometer lagi.

South Island, New Zealand

Foto-Foto: Dokpri

 

 

 

Tinggalkan Balasan