Masa masa indah selama pengabdian sebagai aparat pemerintah adalah cuti. Diberi kebebasan tidak masuk kantor selama 12 belas hari kerja. Ya jatah liburan bersama keluarga setahun sekali itu dinikmati sebagai perentang lelah. Lelah bekerja sepanjang tahun kini saatnya berdarmawisata.
Itulah masa indah nan tak akan terulang lagi ketika memasuki usia pensiun. Tahun 2010 terasa berlalu seperti baru kemarin. Hampir 11 tahun tidak memiliki lagi hak cuti. Ya ialah bersebab semua penanggalan kalender rumah berwarna merah. Hal itu barmakna silahkan pak pensiunan ber cuti ria sepanjang tahun sesukanya asalkan duitnya ada.
Kali ini awak akan cuti. Cuti pensiunan berusia 69 tahun adalah istirahat sejenak dari kegiatan bersosial media. Hitungannya bukan lagi 12 hari tetapi cukup 10 hari saja. Sepuluh hari di sepertiga akhir Ramadan 1442 Hijriah. Katakanlah cuti yang sudah dilaksanakan seperti tahun lalu itu bernama I’ktikaf.
Kosentrasi meningkatkan kualitas ibadah dengan cara menghidari hiruk pikuk kehidupan dunia. Allah SWT menjanjikan hadiah istimewa berbentuk satu malam nan bernilai pahala 1.000 bulan. Itulah malam Lailatul Qadar yang hanya ditemui di sepuluh hari terakhir ramadan.
Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Quran) pada malam lailatul qadar. Tahukah kamu, apakah malam qadar itu? Malam qadar adalah lebih baik daripada seribu bulan.
Tidak mempersoalkan jatuhnya malam Lilatul Qadar pada hari ganjil atau genap. Kata Ayahanda Haji Dahlan bin Affan (Alm)
” Anak ku, Niatkan I’ktikaf semata mengharap Redha Allah SWT dan dawamkan seperti di contohkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW. InshaAllah di malam malam tenang merupakan nikmat karunia menghampiri umat nan ikhlas tekun beribadah”
Alhamdulillah tahun lalu tepatnya 1441 Hijriah atas se izin Allah SWT i’ktikaf terlaksana sempurna. Bersebab di masa pandemi covid 19 maka ritual ibadah terlaksana di kediaman Perumahan Bumi Harapan Permai Kelurahan Dukuh Kramatjati Jakarta Timur. Berlanjut tahun ini iktikaf tak dilaksanakan dimasjid, Dianggap keadaan darurat cukuplaksanakan di rumah saja.
Terkait 10 hari beribadah full siang malam 24 jam sehari semalam bila dihitung hitung dau setengah persen dari jumlah hari dalam setahun. 365 bila di hitung 2,5 % maka jumlah hari 10. Oleh karena itu seperti juga zakat yang perhitungan 2.5 persen dianalogikan ke i’ktikaf sepuluh hari persembahkan penghambaan totalitas ke hadirat Allah SWT.
Keluarga menyiapkan 1 kamar khusus. Melepaskan diri dari kegiatan dunia dengan cara meng non aktifkan telepon seluler. Bisa jadi inilah cara terbaik agar ibadah tidak terganggu. Tidak juga mengikuti berita dari media massa serta meninggalkan segala sesuatu kegiatan yang tidak berlaitan dengan i’ktikaf.
Jadi inilah cuti. Awak akan selesaikan kewajiban di Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) berupa mencetak buku. Menulis terus dilakukan namun tulisan tulisan itu bernada reportase dari suasana hari selama ibadah I’ktikaf sementara tidak di posting. Alhamdulillan tahun lalu berhasil menerbitkan 1 buku yang isi seluruhnya a tentang iktikaf.
Beribadah seoptimal mungkin meningkatkan kualitas dan kuantitas berupa penghambaan semata kepada Illahi Allah SWT Tuha Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Iktikaf dimulai 21 Ramadan bertepatan Ahad 2 Mei 2021. Segala sesuatu telah dipersiapkan. Kosentrasi ibadah berupaya tidak meninggalkan kediaman (kecuali Shalat Jum’at) sampai menjelang tiba hari raya Idhul Fitri.
Kajian kajian tentang I’ktikaf sudah mulai diikuti bersama Ustazd Adi Hidayat. InshaAllah Dai nan hapal Al Qur;an 30 Juz serta sangat cerdas, dan santun itu akan membimbing umat bagaimana tata cara ibadah I’ktikaf. Dengan demikian ibadah wajib didukung dengan cara membatasi atau malah menghindari update status di media sosial sepertiFacebook, Website YPTD mengurangi kegiatan di Whats Apps.Ini dia cuti sebenarnya.
InshaAllah I’ktikaf selama 10 hari akhir ramadan mampu beribadah dalam doa nan tiada terputus mengharap memperoleh pahala malam seribu bulan malam Lailatul Qadar. Semoga mendapat kekuatan iman, islam dan kesehatan dalam men cuti kan diri bertapa mensucikan diri. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Salam Literasi
BHP, Ramadhan 20
YPTD