Jaga Sendi Lutut Lansia

Olahraga merupakan salah satu kebutuhan hidup untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga apa saja diupayakan sampai berkeringat.  Berkeringat merupakan indikator bahwa olahraga sudah masuk ke zona latihan.

Lanjut usia (Lansia) bukan halangan untuk berolahraga.  Sesuaikan dengan kondisi ketahanan tubuh. Paling utama bergerak selagi bisa.  Upayakan jangan sampai lutut cidera,

Seorang teman lansia berpesan.  Jaga sampai sendi lutut cidera. Hati hati ketika melakukan gerakan mendadak. Sendi lutut adalah penyangga utama tubuh.  Dapat dibayangkan betapa besar penderitaan apabila ada gangguan pada penyanggah tubuh ini.

Lansia tidak bisa leluasa bergerak.  Untuk berjalan saja sulit apalagi mau melakukan kegiatan keseharian.  Coba perhatikan sahabat lansia  bertongkat dan berkursi roda.  Bisa jadi semua ini gegara ada masalah dengan sendi lutut.

Oleh karena itu sendi lutut sebagai modal utama untuk beraktifitas harus selalu dijadikan perhatian agar tidak cidera. Betapa sedih apa bila tidak bisa menegakkan Ibadah Shalat secara sempurna. Rukuk, Sujud sangat bergantung pada kekuatan sendi lutut.

Besebab hal itu hendaknya berat badan dikendalikan  Berat badan berlebihan akan menjadi beban sendi lutut.  Awak kini berupaya keras menjaga berat badan di bawah 80 Kg atau tepatnya kepala 7.  Tadinya sebelum Ramadhan 1444 Hijriah BB ; 88 Kg.

InshaAllah diberi kemudahan menjaga berat badan ideal sesuai  tinggi badan 166 cm.  Harapan BB antara 72 – 75 .  Kata teman teman teman  jangan pula tampak kekurusan di usia 71 tahun.

Secara universal, ada tiga tahapan yang harusnya dilakukan saat melakukan olahraga antara lain Warming upexercise, dan cooling down. Ketiga tahapan tersebut seringkali tidak dipenuhi semuanya. Itu yang menyebabkan risiko cedera menjadi tinggi.

Tiap-tiap tahapan di atas memiliki tujuan masing- masing. Warming Up atau pemanasan misalnya, dilakukan dengan tujuan untuk membuat otot lebih torelable atau lebih lentur saat olahraga telah dilakukan.

Stretching dilakukan terutama pada bagian-bagian tubuh yang akan digunakan untuk melakukan olahraga. Selain itu, pemanasan juga diperlukan untuk menyiapkan irama jantung. Misal awalnya 60 beat langsung jadi 100 beat, itu akan sangat berat untuk jantung.

Proses cooling down juga tak kalah penting. Untuk jantung, misalnya, cooling down juga dibutuhkan agar kerja jantung tidak turun langsung secara drastis.

Proses latihan atau olahraga pun harus mendapat perhatian. Latihan atau olahraga sebaiknya dilakukan secara bertahap. Sebagai awal, kita disarankan untuk memulai dengan 60 persen dari level atau batas maksimal kemampuan.

Kalau misal ingin lari 10 km maka harus dimulai dari 6 km dulu. Baru nanti boleh ditambahkan secara bertahap jarak larinya. Kita juga harus menguasai teknik olahraga yang akan kita lakukan dengan baik untuk meminimalisir risiko cedera.

 

Yuk kita jaga sendi lutut.  Dalam Usia lanjut berjalan kaki merupakan exercise terbaik.  Tidak usyah jalan cepat atau malah berlari.  Santai saja berjalan sembari menikmati suasana kindahan alam dan betegur sapa ketika bersua teman.

  • Salam olahraga
  • BHP, 13 Agustus 2023
  • YPTD

Tinggalkan Balasan

1 komentar

  1. Memang usia mulai dari 40 ke atas itu sudah memasuki dunia persendian kalau bukan kita yang memperhatikan maka yang merasakan akibatnya kita juga. Keren Pak Haji tulisannya meski diusia yang lansia masih bisa bugar dan sehat semangat terus Pak Haji dan Salam Literasi