Pengalaman Menyampaikan Kuliah Pancasila Melalui Sistem Jarak Jauh

Teknologi156 Dilihat

Koneksi internet dengan mahasiswa dipandu Mas Dwi Admin Akademi Perawat Polri Jakarta berjalan lancar.  Tidak sia – sia beberapa hari belakangan ini mempersiapkan peralatan Personal Computer. Menambah web cam dan sound system baru agar aplikasi zoom bisa dioptimalkan.

Inilah pertama kali di Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020 – 2021 Mata Kuliah Pancasila disampaikan melalui sistem pembelajaran jarak jauh. Selasa 1 September 2020 pukul 11.30 sesuai jadwal,  Pertemuan non tatap muka pertama dimulai. Dosen dirumah Mahasiswa di kediaman masing masing

Mas Dwi  mengirim link Zoom sepuluh menit sebelum kuliah dimulai.  Alhamdulillah terkoneksi baik dengan Kampus maupun dengan Mahasiswa. Menyapa mahasiswa pertama kali dilakukan sekalian memastikan  sistem pendidikan jarak jauh terkoneksi dengan baik.

Tak tampak jelas wajah mahasiswa, namun mereka ada disana di kediaman masing masing

Seperti biasa pada pertemuan pertama dilakukan perkenalan.  Biasanya pada kelas tatap muka perkenalan berlangsung seru bersebab bisa langsung melihat sosok maahasiswa. Kali ini lebih banyak Dosen memperkenalkan diri berupa rekam jejak digital. Siapa itu Thamrin Dahlan.

Namun dalam keadaan perkuliahan sistem daring hal tersebut agak sulit dilakukan.  Paling tidak satu persatu wajah Mahasiswa Angkatan 27 terpampang dilayar monitor secara bergiliran.

Tahun ajaran 2020 – 2021 justru jumlah Mahasiswa Akper Polri meningkat dibanding tahun tahun lalu.  Ternyata prediksi yang tadinya dihitung jumlah mahasiswa menurun  bersebab kasus pandemi covid 19 terpatahkan. Animo menjadi perawat kesehatan tetap tinggi. Jumlah Angkatan 27 sebanyak 80 Mahasiswa dibagi menjadi Tingkat IA dan IB

Rakam Jejak  Sistem pembelajaran jarak jauh difasilitasi aplikasi Zoom

Setelah perkenalan kepada Mahasiswa,  dijelaskan Silabus Mata Kuliah Pancasila.  Terdapat 14 kali pertemuan untuk 1 semestar  termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Smester (UAS).

Materi pertama dijelaskan mengapa Pancasila diajarkan kembali di Perguruan Tinggi. /Akademi. Kepada mahasiswa disampaikan atau share materi kuliah dalam format word. Aplikasi Zoom menfasilitasi tayangan baik berupa tulisan, gambar dan dokumentasi lainnya.

Sistem pembelajaran jarak jauh boleh dikatakan tanpa hambatan.  Hanya saja perlu persiapan lebih intens.  Ketika azan shalat Dzuhur terdengar, Mas Dwi menganjurklan kelas istirahat 10 menit. Jeda sejenak namun sistem aplikasi zoom tetap online.

Tanya jawab dengan mahasiswa cukup semarak. Mereka sangat antusias  hal ini menunjukkan komitmen untuk menjadi Perawat Profesional.  Profesional dimaknai 3 hal yaitu Science, Skill dan Attitude yang terpadu.  Selama 3 tahun 6 Semester InshaAllah tahun 2022 melalui ketekunan dan disiplin  Indonesia akan memperoleh 80 Perawat Profesional hasil didikan dan pembinaan Akper Polri.

Kosentrasi penuh dirumah selama 120 menit, Alhamdulillah Lancar

Selain menyampaikan materi Dosen pada akhir kuliah memberikan Tugas Perorangan dan Tugas Kelompok. Tugas perorangan pertama berupa menulis minimal 7 paragraf apa cita cita mahasiswa dikaitkan dengan Profesi Perawat ditinjau dari Ideologi Pancasila

Oleh karena itu guna memperlancar komunikasi,  kepada Seksi Pendidikan (Sipen) kelas dianjurkan membuat Whats App Group.  WAG 27 A dan 27 B mata kuliah Pancasila dan Kewarga Negaraan.  Tugas bisa di share ke WAG

Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa kemajuan teknologi ketika dimanfaatkan  untuk hal hal yang positif menjadi lebih produktif.  Sistem pengajaran jarak jauh pada masa pandemi covid 19 memang harus dilakukan.  Generasi Muda tidak boleh ditelantarkan, mereka harus tetap belajar dalam upaya mempersiapkan  Generasi Cerdas untuk kejayaan Indonesia Raya.

Salamsalaman

2 September 2020

YPTD

 

Tinggalkan Balasan