Kopi Tiki

YPTD0 Dilihat

Litak.  Itulah kondisi tubuh gaek.  Tak bisa dipaksa paksa lagi seperti ketika masih belia. Kamis 12 November awak membayar hutang.  Bukan hutang uang tetapi hutang mengajar.

Pasalnya pekan lahu muhibah ke kampong halaman Kota Padang Sumatera Barat. Hutamg mengajar mata kuliah Pancasila,  Kewarganegaraan dan Pendidikan Anti Korupsi serta Kewirausahaan masing masing 1 kali pertemuan.

Jadilah setiap hari mengajar 2 kelas untuk dua session. Memberikan kuliah di masa pandemi covid 19 banyak duka nya dibanding suka. But the show must go on.  Dosen dimana mahasiswa dimana itulah kendala utama.

Tidak bisa mengontrol apakah mereka meng on kan video dan microphone.  Seolah Dosen diangkasa mana di mahasiswa terlena dan terdampar dimana.  Pada galibnya Dosen menjadi super man. Maksud awak Dosen dominant bicara sampai suara serak sedangkan mahasiswa tenang, diam tak bersuara.

Ya sudahlah, semoga penghalang si virus korona segera lenyap sehingga kita bersama bisa berkumpul lagi dikampus,  Kembali normal.  Belajar dikelas bisa menatap atau saling melihat sosok tubuh antara  pengajar dengan yang diajar.

Ya Kamis nan sibuk.  Kuliah daring itu selasei pukul 14.00.  Awak bersegara ishoma.  Merebahkan diri sejenak, menunda untuk sementara kegiatan rutin mengirim buku.  Rencana setelah tenaga pulih terkumpul barulah ke kantor Tiki yang dekat dekat saja dari kediaman.

Banyak juga buku yang didalam tas lumayan berat.  Ada 12 judul buku diterbitkan YPTD di pertengahan November 2020. Untunglah Mas Kasman sang gojek langganan setia mengantar.  Tenaga bisa dihemat sedikit. dari pada berjalan kaki dengan beban.

Agung petugas Tiki tersenyum melihat si babak tua langganan.  Tanpa banyak kata awak serahkan semua buku untuk dicatat dan dikirm sambil  dihitung berapa ongkos kirim

Seperti pernah di utarakan sebelumnya data alamat teman teman sudah ada di data base tiki. Mudah dan cepat Mas Agung mencetak resi tanda bukti pengiriman.

Penulis baru dalam artian baru pertama kali menenrbitkan buku di YPTD.  Alamat perlu di simpan dulu dari catatan memory hand phone.  Agung pemuda ini sangat teliti, menanyakan kode pos dan nomor HP penerima.  Itukah SOP Tiki ?

Nah judul artikel ini Kopi Tiki koq belum dibahas padahal tilisan ini sudah sampai di 9 paragraf. Awak memesan kopi 2 gelas dan tahu tempe berserta cabai  di kedai sebelah.

Inilah obat ngantuk dan litak.  Perlu asupan giszi sejenis kopi pahit hangat  supaya tenaga bisa maksimal terkumpul lagi.  Agung tersenyum, Bisa jadi inilah untuk pertama kali seorang pelanggan nraktir  minum kopi di kantor Tiki.

Kopi Tiki awak hirup dengan segala kenikmatannya.  Ditambah goreng tahu tempe hangat. Nikmat mana lagi nan kau dustakan.  Agung belum sempat lagi menghirup kopi.  Anak muda gesit dan sopan ini sibuk membungkus buku.

Alhamdulillah tanpa berlama lama, hanya sekitar 20 menit urusan mengirim buku terbitan YPTD selesai.  Awak berfoto ria dulu di kantor tiki sebagai alibi takterbantahkan bahwa kehadiran di Tiki minum kopi memang ada dokumentasi foto.

Salam literasi

BHP 121120

YPTD

Tinggalkan Balasan