Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri. Pepatah lama masih relevan dan akan selalu sesuai dalam mengambarkan perilaku manusia. Inilah kekayaan budaya Indonesia mampu mengambarkan perilaku sepanjang zaman.
Sesungguhnya pepatah itu merupakan rangkuman dari masa kemasa tentang tabiat manusia yang akhirnya disimpulkan menjadi filosofi kehidupan. Selalu saja ada pepatah yang tidak diragukan lagi sangat mengena dengan peristiwa peristiwa kehidupan.
Kembali ke pepatah Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri. Satu gambaran perilaku manusia yang lupa bahwa ketika dia berbuat sesuatu yang tidak baik akan kembali kedirinya sendiri. Jadi kenapa pula anda harus menepok air didulang.
Menepok dengan sengaja atau tidak sengaja sama saja. Apalagi yang harus diperbuat, lebih baik jangan buat masalah maka anda akan terperangkap dengan permasalahan itu sendiri.
Ibarat melempar bola kasti kedinding, maka bola itu akan mengena kepada diri sipelempar. Artinya bukan berarti tidak boleh berbuat. Berbuatlah kebaikan maka kebaikan kedamian dan ketenagan dan kenyamanan.
Oleh karena itu merekayasa sesuatu kejahatan tanpa disadari akan kembali kediri sendiri. Tuhan Yang Maha Kuasa mengetahui dan pasti tidak meredhai perbuatan jahat. Ada rencana yang lebih sempurna menghancurkan kejahatan tersebut.
Kini soal kebijakan penguasa. Selama kebijakan itu sesuai aturan perundang undangan maka lakukan dengan tegas. Namun ketika kebijakan itu didasari atas rasa tidak suka atau kebencian serta tanpa ada rasa keadilan maka disanalah kita gunakan satu pepatah.
Pepatah itu adalah Menepuk Air di Dulang Terpecik Muka Sendiri. Ya sudahlah mari kita ikuti peristiwa demi peristiwa di negeri ini sampai ditemukan simpul pembuka siapa yang benar siapa yang salah. Terpercik itu tidak enak lho apalag kalau yang di ditepuk air kotor.
Salam Literasi
BHP, 181120
YPTD