Dibutuhkan Kerendahan HatiSelama belasan tahun menjelajahi seluruh Nusantara, dalam upaya memperkenalkan teknik terapi diri alami reiki, kami selalu mengaplikasikan personal approach. Yakni pendekatan pribadi.
Kami berdua berdiri di depan pintu dan mengalami setiap tamu yang hadir,tanpa membedakan. Setiap orang merasa diri mereka dihargai. Ini merupakan langkah awal. Bila orang merasa diri dihargai,maka secara otomatis mereka menghargai kami berdua Hal ini terbukti saat saya berbicara, semua hadirin diam dan menyimpan. Tidak ada yang kasak khusuk berbicara.
Konsekuensi Logis Berorganisasi
Membuka diri untuk menerima dan membalas setiap pesan masuk melalui SMS pada waktu itu. Mendengarkan keluhan dari Clien dan memberikan solusinya. Kami menghindari, mengajak ajak orang untuk ikut lokakarya,karena akan menimbulkan kesan: “Ooo ternyata UUD – Ujung Unjungnya Duit”
Kalau ada Clien yang bertanya, tentang cara mempelajari teknik terapi diri ini, maka kami sarankan datang ke lokakarya dan dengar terlebih dulu. Kalau tertarik baru ikut belajar.
Untuk hadir dalam acara diskusi dan penyembuhan massal, tidak ada biaya apapun dan tidak ada penjualan obat ataupun supplement food dalam bentuk apapun. Tidak ada kotak sumbangan atau kotak derma. Yadi murni gratis.
Nah, kalau setelah ikut mendengar dan merasakan, ada yang merasa yakin dan mau belajar, baru mereka mendaftar dan yang namanya belajar tentu ada biayanya.
Melalui personal approach ini, ternyata mampu membuat Yayasan yang kami dirikan sejak tahun 1998, tetap berlangsung hingga kini, walaupun sudah lebih duapuluh tahun berlalu.
Apa yang Dimaksudkan dengan Personal Approach?
Personal approach adalah suatu pendekatan yang bersifat pribadi dan unik yang diambil oleh individu dalam mengatasi masalah atau mencapai tujuannya. Dalam hal ini, individu tersebut mempertimbangkan kepribadian, pengalaman, kebutuhan, dan nilai-nilai pribadi mereka sebagai faktor penting dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan.
Manfaat dari personal approach adalah:
Personal approach yakni pendekatan secara pribadi, menghardirkan rasa dihargai dan dihormatidalam diri orang yang kita approach. Sangat berbeda dengan sekedar menyampaikan undangan terbuka: “Dimohon kehadirannya untuk ….dan seterusnya”. Gaya undangan terbuka ini, hanya pas untuk undangan pemilik saham ataupun undangan berdasarkan keputusan pemerintah. Tetapi bila bersifat pribadi,dapat menyinggung rasa harga diri orang. Dan dalam hati orang akan berpikir: “Emangnya anda siapa ? Mau mengajak orang bergabung kayak mau bagi bagi nasi bungkus?”
Nah, kalau orang sudah menerima undangan dengan sikap mental seperti ini,maka pupuslah harapan bahwa ia akan hadir memenuhi undangan kita.P endekatan pribadi membantu individu memecahkan masalah dengan cara yang sesuai dengan kepribadian dan gaya hidup mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efektivitas dalam mengatasi masalah.
Memungkinkan untuk berinteraksi dengan individu secara pribadi dan memahami kebutuhan mereka secara unik. Ini membantu membangun hubungan yang lebih baik dan memperkuat citra positif, baik untuk diri pribadi maupun untuk organisasi dimana kita bernaung.
Dengan pendekatan pribadi, kita memperlakukan setiap orang dengan respek dan empati, membuat mereka merasa didengar dan dihargai. Ini juga membantu dalam memecahkan masalah dan mengatasi perbedaan dengan cara yang efektif dan profesional.
Pendekatan pribadi juga membantu dalam membangun kepercayaan dan mempertahankan hubungan jangka panjang dengan klien, pelanggan, rekan kerja, dan lainnya. Ini membuat orang merasa nyaman dan dapat menjadi alasan agar orang tetap menjalin hubungan baik dengan diri kita
Secara keseluruhan, pendekatan pribadi sangat penting karena membantu membangun hubungan yang kuat dan memperkuat citra positif, membantu dalam memecahkan masalah, dan membantu membangun kepercayaan dan mempertahankan hubungan jangka panjang.
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dalam memimpin organisasi sosial selama belasan tahun. Datang, berbicara dari hati kehati dan orang akan membuka hatinya untuk menerima kita.
Tanpa hal ini,maka tidak akan ada institusi yang mampu bertahan lama. Karena itu pada tahun 2004, menurut catatan dari dinas kesehatan, terdapat lebih dari 50 lembaga yang mengatas namakan “Teknik Terapi Diri Reiki”. Tetapi satu persatu gugur dan kini hanya tersisa hitungan jari sebelah tangan tidak sampai. Artinya, dari lebih 50 lembaga reiki yang awalnya mengebu gebu,kini tersisa tidak sampai 5 yayasan yang masih eksis.
Speak not only with your mouth ,but with your heart. Berbicaralah tidak hanya dengan mulut, tapi dengan hati, maka orang akan mendengarkan dengan hati.
Tjiptadinata Effendi