Agar Jangan Sampai Alami Cultural Shock Bila Keluar Negeri

Terbaru116 Dilihat

 

Ditulis Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Semua orang pasti sudah pernah mendengarkan kata :”Cultural shock” bahkan mungkin sudah pernah mengalami sendiri. Pada waktu menceritakan  pengalaman terkurung dalam toilet ,karena tidak tahu cara membuka pintu toilet,mungkin bisa sambil ketawa.Tapi pada saat kejadian, pasti tidak dapat ketawa. Malahan kemungkinan besar ,merasa cemas dan galau. Bayangkan sudah setengah jam terkurung di toilet,tapi tidak tahu cara membuka pintunya. Mau di dobrak ? Mana mungkin,karena toilet terbuat dari baja . Mau teriak teriak ? Bisa jadi dianggap orang mabuk atau gila dan dilarikan ke rumah sakit jiwa . Karena itu perlu mempersiapkan diri  dengan mengetahui tentang apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya cultural shock.

Kaget karena tetiba dihadapkan dengan perbedaan budaya sesungguhnya tidak hanya terjadi bila orang berkunjung ke luar negeri.

Bukan hanya bila berkunjung ke Australia saja, tapi hal yang sama bisa saja terjadi bila mengunjungi negara lain.

Misalnya bila berkunjung ke negeri Belanda, orang akan mengalami cultural shock saat jalan jalan menemukan bahwa di estalase, bukannya patung yang dipajang melainkan wanita hidup.

Tapi karena saya dan isteri sudah tinggal di Australia dibeberapa negara bagian seperti di Queensland kami pernah tinggal di kota Townsville selama dua tahun. Pernah tinggal di Wollongong di negara Bagian New South Wales selama 5 tahun dan sejak 4 tahun belakangan ini tinggaldi Burns Beach ,di negara bagian Western Australia.

Hidup berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya ini menghadirkan berbagai pelajaran berharga dalam menghadapi aneka ragam Cultural Shock. Antara lain :

  1. diundang hadir acara ulang tahun,tapi untuk makan dan minum bayar masing masing
  2. kalau dikampung halaman kami menyaksikan kaum wanita berpakaian tertutup,disini sudah biasa “open house” 
  3. bersahabat bertahun tahun,tapi saling tidak tahu ,apakah sahabat kita beragama apa? Atau malah tidak beragama
  4. hubungan dengan tetangga sangat baik,tapi  tidak ada istilah pinjam meminjam dalam hal apapun
  5. kalau diundang makan kerumah teman dan ada catatan pada kertas undangan :”bring your own plate” ,berari bawa makanan sendiri
  6. kalau lagi berbicara dan kita masih sibuk melihat ke ponsel.maka lawan bicara akan meninggalkan kita 
  7. saat lewat didepan cafe bila ada wanita menyapa:”Good morning darling.what can I do for you?” jangan buru buru Grr
  8. masuk ke toilet digital dan lupa tekan tombol :”lock” jangan kaget,belum selesai tugas,tetiba pintu terbuka ,karena disangka kosong
  9. ikut ujian test driving,belum mulai ujian sudah dibilang :”fail” anda gagal,karena salah satu ban kendaraan sudah tidak layak pakai

dan seterusnya

Jangan Panik

Aturan pertama yang tertulis mengingatkan kepada setiap orang yang mengunjungi Australia, “Jangan menghakimi orang sesuai dengan hukum yang berlaku di negeri anda”

Misalnya melihat wanita jalan melenggang dengan pakaian minim, jangan gatel mau coba menegor karena kita di negeri orang.  Jangan lupa dimana bumi dipijak disana langit dijunjung. Bila tidak kuat menjunjung langit maka jalan terbaik cepat cepat pulang kampung. Karena disini kehidupan privasi orang sangat dihargai.

Bila parkir didepan rumah sendiri tetiba dapat Surat Tilang jangan kaget, karena kalau didepan rumah ada troktoar maka dilarang sepanjang waktu memarkir kendaraan sehingga menghalangi pejalan kaki.

Dan bila pohon yang kita tanami di pekarangan rumah sudah terlalu besar, maka karena merasa kita yang menamaninya maka berhak menebangnya. Tetiba datang surat denda karena menebang pohon tanpa izin.

Atau punya pekarangan luas dan cukup dana, maka mulai panggil pemborong untuk membangun kolam renang pribadi. Jangan kaget bila tetiba pekerjaan dihentikan karena untuk membangun kolam renang ,alaupun diatas tanah hak milik sendiri harus ada izin dan siap mematuhi seluruh aturan yang berlaku. Baik tentang kedalamannnya, kebersihan dan pagar disekelilingnya

 

Hal lain

Walaupun hubungan dengan para tetangga cukup baik, tetapi bila anjing kita ribut sepanjang hari atau hewan peliharaan kita menyebabkan tetangga merasa terganggu, maka jangan heran bila tetiba datang surat tegoran dari pemerintah setempat karena mendapatkan laporan tetangga bahwa hewan peliharaan kita bising sepanjang hari hingga menganggu tidur siang mereka

Kesimpulannya: menghadapi aneka ragam perbedaan budaya jalan terbaik adalah tetap tenang dan patuhi semua aturan. Bila tidak tahu, alangkah eloknya bertanya pada sahabat kita yang sudah lebih lama tinggal.

Sehingga dengan demikian “Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung dapat terpenuhi dan kita dapat menikmati hidup di negeri orang tanpa harus berurusan dengan hukum

Tjiptadinata Effendi

 

 

Tinggalkan Balasan