“Maaf untuk yang kemaren itu, wanita yang kemaren bersama Abang adalah istri Iwan. Abang ingin mengenalnya kepada Alia, tapi Alia sudah pergi dengan terburu – buru. Ibu Indah dan Bu Selengkapnya
cerpenku
Seribu Rasa (3)
Suara terahim terdengar dari toa masjid yang lumayan dekat dengan rumah membangunkanku, menilik sebentar di atas ranjang. Mata kami beradu, sungguh aku tidak berharap Bang Zikra sudah bangun. Mengalihkan netra Selengkapnya
Seribu Rasa (2)
Napasku terengah, tak ku dengar suara Ibu yang memanggilku ketika kaki ini menginjak pintu rumah. Hanya salah yang tergesa aku ucapkan sebelum masuk ke rumah. Menarik jilbab penutup kepala, meletakkannya Selengkapnya
Seribu Rasa (1)
Pemandangan yang mungkin biasa saja, tapi menjadi luar biasa jika objek pemandangan adalah orang yang begitu kita kenal. Rasanya aku tidak akan salah mengenalinya bagaimana tidak, setiap malam yang menjadi Selengkapnya
Segalanya Karena Cinta-Nya
Memandang langit, masih ada awan hitam yang membayanginya. Aku menghela napas, sampai berapa hari hujan akan turun, semua pakaian dijemuran sudah aku angkat, sudah beberapa kali aku memindahkan jemuran dari Selengkapnya
Terjaga Malam (part 1)
Aku melihat ke jam dinding kamarku, jam 01 dini hari, seperti tidak percaya aku meraih handphoneku yang terletak di meja kecil disamping tempat tidurku. Membuka handphone menekan tombol sampingnya, handphoneku Selengkapnya
Luka, Bukan Luka
Awan berarak, tak tentu arah. Kakiku melangkah tak tentu rimbanya. Derasnya airmata bagaikan airbah yang melanda buana. Laut aku mencari laut, ingin aku tenggelamkan derita jiwa dan ragaku disana. Tiba Selengkapnya
Belahan Jiwaku
Aku mengejar langkah kecil menuju kamar, bukan maksudku untuk pulang terlambat hari ini, tapi yang namanya bawahan tentu harus patuh dengan atauran perusahaan. “Ma kenapa Hana tidak punya Ayah seperti Selengkapnya
Menumpang Kasih Terlerai
Langit yang sejak dari pagi sudah muram, dibarengi udara yang dingin membuat mataku merasa mengantuk. Pekerjaan di depanku menumpuk tapi tak niatku untuk memulai pekerjaan. Akhir pekan seharusnya istirahat, tapi Selengkapnya
Menepis Duka (part2)
Berjalan menuju ruang tamu, Bang Farhan duduk sambil memainkan androidnya. Langkah tidak di sadari Bang Farhan, apa yang diperhatikan Bang Farhan sampai tidak menyadari kehadiranku, batinku mengumam. “Assalamualikum Bang.” Suaraku Selengkapnya
- 1
- 2
- 3
- 4
- Berikutnya
Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.