, , , , , , , , , , , , , ,

Pray For Kalsel #2

  Hujan masih turun, Syanak ai! Kiriman air masih datang lagi dari hulu ke hilir dari tempat tinggi ke dataran rendah Tenggelamkan kampung-kampung kami Merendam kota-kota kami.   Di zaman

, , , , , , , , , , , , , ,

Pray For Kalsel #1

  Hari ini banyak air mata tertumpah dari warga Banua di banyak sudut desa dan kota Tumpah bersama air bah yang jatuh dari langit membawa banjir bandang hanyutkan kebahagiaan, merendam

, , , , , , , , , , , , , ,

Masa Depan Teknologi: Berkah atau Musibah?!

  Di awal tahun 2021, kupersembahkan sebuah puisi teknologi Sebuah puisi yang terikat sajak dan lagu tentang teknologi masa depan dan juga masa lalu   Teknologi, sebuah kata ilmiah bermakna

, , , , , , , , , , , , , ,

Tentang Horizon Kita

  Aku ada… mencarimu jauh hingga ke angkasa, demi menemukanmu yang selalu melukiskan jejak-jejak indah pada awan-awannya…   Engkau ada… menyapaku senantiasa hingga ke dasar lubuk jiwa, demi menentramkan hatiku

, , , , , , , , , , , , , ,

Tentang Kenangan

  “Apa yang engkau cari-cari di antara waktumu yang telah pergi?” Bukankah yang masih tersisa adalah dirimu sendiri beserta setiap kenangan yang pernah terjadi padanya?   Engkau boleh saja menangis

, , , , , , , , , , , , , ,

Untukmu: Belahan Jiwaku yang Pertama dan Terakhir

  “Aku akan ada bersamamu hingga akhir waktu” Sebuah tekad yang luar biasa! Tentu tidak semudah mengucapkan atau menuliskannya dalam kalimat. Karena itu berarti perjuangan tanpa akhir, Sampai segala sesuatunya

, , , , , , , , , , , , , ,

On Eternal Patrol KRI Nanggala 402: Doa Terbaik Untukmu…

  On eternal patrol KRI Nanggala 402, demikian ungkapan kalimat untuk menjelaskan keberadaanmu saat ini   Tercatat 21 KRI berpacu dengan waktu, Sembilan negara tawarkan bantuan demi menemukanmu kembali  

, , , , , , , , , , , , , ,

Jika Aku Bukanlah Aku Menurutmu

  Aku di dunia nyata, seperti apa yang engkau lihat   Senyumku, tawaku, candaku, gurauanku, sedihku, pun marahku… Semua tentu pernah engkau rasakan seperti adanya diriku yang apa adanya.  

, , , , , , , , , , , , , ,

Terima Kasih Bah, Terima Kasih Ma

Sumber foto: Koleksi pribadi   Terima kasih Abah, Babah…, Bah…, begitulah aku kerap memanggilmu   Terima kasih Mama, Mamam…, Ma…, begitu sapaanku saat merindukanmu   Hari ini adalah hari ultahku

, , , , , , , , , , , , , ,

Untukmu Untukku: Guru yang Pantas Digugu dan Ditiru!

Foto penulis (sumber: dokumen pribadi) dan Ki Hajar Dewantara (sumber: Buku Ki Hajar Dewantara)   Di zaman dahulu Guru selalu identik dengan akronim “Digugu dan ditiru”   Digugu karena segala

Tidak Ada Lagi Postingan yang Tersedia.

Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.