Beberapa tahun yang lalu masjid ini sempat menjadi viral, adalah ornament di masjid Al Safar yang di dominasi hiasan segi tiga, ada tudingan bahwa hal ini berkaitan dengan simbol Iluminiti dan hal ini sempat menjadi polemik di berbagai media massa.
Masjid yang di arsiteki oleh Ridwan Kamil ini berada di Kilo Meter 88 tol Cipularang,bahkan saat itu di gelar pertemuan yang diinisasi oleh Majelis Ulama Indonesia,maka terjadilah dialog dengan sang arsitek dengan Ustadz Rahmat Baequni.
ByThe way lah dan semua akhirnya bisa di dialogan dengan cara cara elegan dan smart, dengan saling menghormati pendapat yang berbeda maka persoalan pun dapat terpecahkan, indahnya saling pengertian meski mungkin berbeda.
Penulis khirnya berkesempatan mengunjungi Masjid Al Safar, ketika harus rehat dalam perjalanan dari Bandung, waktu menunjukan pukul 6 sore, sisa lembayung masih bisa dirasakan, senja yang indah di rest area tol Cipularang.
Bersepakat dengan teman teman untuk rehat dan menunaikan sholat Maghrib, tadinya sih nggak ngeh tentang Masjid Al Safar ini, namun ada teman yang nyeletuk bahwa Masjid ini sempat viral di media sosial beberapa tahun yang lalu, gercep aja deh mulai memperhatikan detail bangunan Masjid ini, yuk ah sekalian ngisi artikel untuk pembaca blog terbitkanbukugratis.id
Untuk ukuran Masjid di rest area jalan tol, Masjid Al Safar termasukMasjid yang megah, di pelatarannya ada kolam yang menghiasi eksterior masid,ada menara di luar masjid, penulis menuju tempat wudhlu, ada dua tempat wudhlu yang terpisah antara jamaah laki laki dan perempuan, lantai penghubung antara ruang wudhu dan masjid dihiasi keramik berwarna abu abu, bagaimana ruangan dalam masjid?
Secara umum Masjid ini ramah untuk kaum difabel, ada dua ruangan di masjid dan bertingkat, tangganya pun mengakomodir para kaum difabel untuk beribadah.
Marmer masjid yang berwarna coklat muda senada dengan cat dindingnya, nah yang keren sih menurut penulis adalah penempatan lampu lampu di dalam masjid yang membuat suasana masjid terlihat benderang namun tidak menyilaukan.
Mungkin ya ini sih mungkin, kenapa Masjid Al Safar menuai kontroversi, adalah mihrab masjid tempat imam berada, bangunannya berbentuk segi tiga nah jadi deh polemik pun terjadi. Ruang utama masjid ini dilengkapi dengan karpet merah, nyaman ketika melaksanakan sholat.
Seusai melaksanakan sholat, perlahan lahan penulis mengitari areal masjid, untuk masalah kebersihan Masjid Al Safar ini patut diacungi jempol, bersihnya pol. Penataan tempat di masjid terlihat apik sehingga nyaman bagi jamaah yang ingin beribadah.
Dibagian dinding terdapat kaligrafi yang makin mempercantik suasana masjid, terlihat juga sebuah maket yang diletakan dalam kotak kaca, penggambaran denah denah masjid, dari penampakan maket memang terlihat Masjid Al Safar berbentuk segi tiga.
Bukan penulis ingin kembali memperkeruh suasana ya. Pendapat penulis sih kelihatan bahwa Masjid ini lebih futuristik, berbeda dengan bentuk masjid yang selama ini kita kenal yang banyak desainnya berupa bangunan kotak atau persegi panjang.
Nambah lagi nih referensi bangunan Masjid, namun apapun itu kita patut bersyukur bahwa pengelola jalan tol Cipularang peduli dengan tempat ibadah bagi pengguna tol,bisa sholat dan juga tentunya rehat setelah penat di jalan tol, oh iya Masjid ini berada di kilo meter 88 arah Jakarta.
Yup itulah goresan pena saat singgah di Masjid Al Safar, semoga tulisan ini berkenan di hati para pembaca tercinta ini, sampai jumpa ya dimasjid masjid lainnya. Jangan lupa pantengin terbitkanbukugratis.id tercinta semua karena ada cerita dan kisah masjid masjid lainnya.