IMING-IMING BAGI PENULIS
Tung Widut
Indahnya panorama alam dapat dilihat dari jauh. Pepohonan rindang menghijau. Pucuk dahan diterpa angin semilir. Di bawah terdapat berbagai pohon perdu menutup tanah. Pertanda Indonesia memang sangat subur. Indonesia indah tiada tandingan. Orang memuji dan bisa bercerita tentang indahnya panorama Indonesia, tapi tak banyak orang mau menanam pohon. Agar alam semakin indah.
Begitu juga soal kepenulisan. Sebagian orang berpendapat tulisan itu hanya cukup dinikmati saja. Semakin banyak membaca semakin puas. Membaca dari berbagai buku kemudian menceritakan kembali kepada orang lain. Mereka tidak menyadari bahwa bercerita kepada orang lain bisa ditulis dan dijadikan sebuah buku. Jangankan buku menulis status panjang di FB saja mereka merasa sulit.
Parahnya lagi di kalangan guru, menulis suatu hal yang dianggap sangat sulit. Andai di balik, kebanyakan para guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat sebuah tulisan. Entah berupa jawaban pertanyaan, menceritakan kembali, menjelaskan suatu kejadian atau menyusun sebuah proposal. Apakah ini sebuah keadilan? Kebiasaan guru memberikan materi dari bahan yang sudah ada secara lengkap. Siswa ditugasi untuk menyusun sesuai contoh. Mereka sangat cuek dengan tulis menulis. Tidak adil kan?
Guru dalam kenaikan tingkat sebenarnya mempunyai kewajiban untuk menyusun buku yang berupa buku pegangan, makalah, modul, dan PTK. Mereka cenderung copas milik orang lain.Tetapi guru paling suka kalau mendapatkan sertifikat dan piagam yang bisa dipakai untuk memenuhi syarat tertentu. Sertifikat dan piagam tidak bisa copas. Tidak bisa dibuatkan oleh orang lain. Dengan mempunyai sertifikat mereka merasa aman dalam pengembangan dirinya. Sebagian orang juga merasa bangga bila mempunyai banyak sertifikat. Sertifikat bisa digunakan sebagai pancingan bagi para guru untuk menulis di YPTD.
Sangat inspiratif tulisannya Pak. Barokallah, trimksh sudah berbagi inspirasi.
Terimakasih bu Mujiatun sdh baca coretan saya. Salam sukses. Salam sehat. Salam literasi. Sampai jumpa nanti malam