Bulanpun Menanti Senja

Bulanpun Menanti Senja
Tung Widut

Dalam terang dengan pasi berdoa
Bulan datang tak punya daya
Putih saat terik meraja
Tak ada yang memperhatikan keindahan

Awan putih dalam hamparan langit biru
Hujan pujian tentang keindahan semu
Tak biasanya semesra itu merayu
Awan putih tersenyum bersama angin yang melaju

Tanpa sanjungan bulan menari di atas awan
Berlenggang berjalan seirama putaran alam
Diam lebih bai dari tarian sebelum waktunya
Kembali menikmati hijaunya alam sebelum sinar dipancarkan

Bulan putih berharap sore
Segera datang sebagai tanda waktu miliknya
Saat unjuk keindahan dari keleibihan
Pancaran sinar sendu meredupkan suasana

Rembulan sangat berharap
Senja datang untuk dirinya
Agar bisa bersiap memanjakan mata
Menikmati rembulan sempurna

Tinggalkan Balasan