Hujan Semalaman
Tung Widut
Malam berlalu dingin
Tetap menyelimuti sampai pagi
Denting tetes air masih terdengar kini
Langit kelabu menghilangkan biru
Redup sayup membelenggu
Angin berhembus membawa irama sendu
Hujan tak henti hingga waktu
Sampai kapan datang mu berlalu
Jalanan becek tergenang tinggi
Lalu lalang kendaraan hati-hati melewati
Jang sampai terluka karena kesalahan diri
Masuk lubang yang tertutup hingga melukai
Musim memang sudah datang
Memberi keindahan dalam cerita
Diumpamakan sebuah dendang
Sebagai irama tak membosankan