Gundah Tung Widut Tiada tara kala ananda berkata Tentang rasa sedih yang melanda Nasib mencekam karena jalan yang salah Menangis berlinang air mata Kembali kepangkuan ibunda Jalan pertama yang ada Mencurahkan segala rasa Dengan hiba nan air mata Suara telepon sepatah kata Tak sanggup bercerita secara gamblang Gundah dibuatnya Hati sang bunda seakan terejam Pulanglah nak Kutimang kau seperti waktu kecil Jangan sampai air mata mengalir Jangan sampai sedih mampir Berdoalah sekuat tenaga Agar Allah mengubah cerita Mendengar rintihan hati serasa Setiap detakenjadi kegundahan tak beralasan Benarkah sesedih seperti ditelepon Ataukah hanya keluh karena rindu Ibu menanti kata mu Menunggu sampai memelukmu Tak mau kau meratap 10122023

Terbaru72 Dilihat

Gundah

Tung Widut

 

Tiada tara kala ananda berkata

Tentang rasa sedih yang melanda

Nasib mencekam karena jalan yang salah

Menangis berlinang air mata

 

Kembali kepangkuan ibunda

Jalan pertama yang ada

Mencurahkan segala rasa

Dengan hiba nan air mata

 

Suara  telepon sepatah kata

Tak sanggup bercerita secara gamblang

Gundah dibuatnya

Hati sang bunda seakan terejam

 

Pulanglah nak

Kutimang kau seperti waktu kecil

Jangan sampai air mata mengalir

Jangan sampai sedih mampir

Berdoalah sekuat tenaga

Agar Allah mengubah cerita

 

Mendengar rintihan hati serasa

Setiap detakenjadi kegundahan tak beralasan

Benarkah sesedih seperti ditelepon

Ataukah  hanya keluh karena rindu

 

Ibu menanti kata mu

Menunggu sampai  memelukmu

Tak mau kau meratap

 

10122023

Tinggalkan Balasan