Nikmat Allah Tiada Tara

Humaniora0 Dilihat

NIKMAT ALLAH TIADA TARA

Nur Ana Masruro, M.Pd
SMP NEGERI 2 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR

Rasa bahagia yang tak terhingga setelah menerima telepon dari Ibu Isti (KEMDIKBUD) yang menyampaikan jika saya adalah salah satu dari peserta 1000 guru yang akan dikirim Belajar ke Luar Negeri untuk Belajar STEM dan HOTS. Dan saya di kirim ke Negara Tiongkok Cina. Hasil dari mengikuti lomba Guru Berprestasi SMP di Tingkat kota Balikpapan mendapat juara 1, Tingkat Provinsi Kalimantan Timur juara 1 dan masuk nominasi di Tingkat Nasional. Tak henti-hentinya saya memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan kepadaku. Kesempatan tidak akan datang kedua kalinya, itu yang terbesit di dalam pikiranku saat itu. Dengan senang hati saya lalu melengkapi berkas-berkas yang diminta, surat ijin Kepala Sekolah, surat ijin Kepala Dinas dan termasuk mengurus paspor.


Tanggal 26 Februari 2019 saya berangkat ke Jakarta untuk menglkuti kegiatan Pre Departure. Kegiatan Pre Departure dilaksanakan selama 4 hari (27 Februari 2019 sampai 2 Maret 2019) di Marc Hotel Passer baru, Jl.Pintu Air V No 53 pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan tersebut, saya bertemu dengan ratusan guru yang akan dikirim ke 3 negara tujuan ABC yaitu, Australia, Belanda dan Cina. Kami berkenalan dan saling bertukar pikiran serta pengalaman. Diterakhir acara, kembali lagi kenikmatan Allah kami rasakan, dengan diberikannya uang saku kepada kami semua. Selain smua kebutuhan hidup kami dipenuhi selama di Negara tujuan, kami juga diberi uang saku dari KEMDIKBUD. Alhamdulillah…

Tanggal 2 Maret tibalah saatnya kami berangkat menuju Negeri Tiongkok Cina. Dengan pesawat terbang Cathay Pasific, kami berangkat ke Tiongkok Cina dan transit di bandara Hongkong sekitar pukul 06.48 waktu setempat.

Dari Hongkong kami menuju bandara Nanjing Cina. Perjalanan masih kami lakukan dengan mengendarai Bus kurang lebih 7 jam menuju kota Xuzhou Jiangsu. Kami bersama rombongan tiba di kota Xuzhou Jiangsu pukul 10.00 malam. Udara di kota ini begitu dingin mencapai 90 celcius menusuk di tulang rasanya. Kami antri menunggu pembagian kamar di dormitory tempat tinggal kita selama tiga minggu (3-24 Maret 2019) di Cina. Selama perjalanan dan menunggu giliran dapat kamar banyak pelajaran yang kami dapat, diantaranya memahami jalur-jalur yang dilalui saat pergi ke Luar Negeri , mengetahui aturan-aturan dan tata cara pergi ke LN, bersama-sama dalam kelompok, menerapkan budaya antri dan bersabar.

Awal kegiatan kami di hari Senin , 04 Maret 2019 adalah dengan sarapan pagi pukul 07.00- 09.00. sambil makan kita saling bercerita tentang rasa dingin yang kita alami. Saya hari itu tidak berani mandi pagi karena sangat dingin dan air hangat di kamar kami belum bisa mengalir. Ternyata banyak teman-teman yang tidak mandi juga. Pukul 10.00 kita berkumpul di halaman depan Domitori dibagi kelompok untuk melakukan orientasi Campus CUMT (China University Of Mining and Technologi). Saya masuk kelompok 3 yang berjumlah sepuluh orang. Setelah terbentuk kelompok, kita semua berjalan melihat tempat-tempat yang ada di kampus (Perpustakaan, ruang dosen, ruang kuliah, kantin dan lain-lain). Dengan menggunakan jaket tebal karena suhu udara sangat dingin yang mencapai 4 derajat celcius kita mengelilingi kampus dipandu oleh tim tour leader yang membantu kita yaitu Pateson, Abdur Rahman Barman, Yan wang dan Shaobo Wang.

Pukul 12.00 kita kembali ke domitori untuk sholat, istirahat dan menikmati makan siang. Pukul 14.00 kita berangkat ke campus I CUMT untuk mengikuti acara pembukaan. Dalam acara ini ada 250 guru dari Indonesia yang hadir dan akan mengikuti pelatihan. Acara pembukaan dipimpin oleh President of CUMT Mr. Song Xuefeng dan dihadiri oleh Direktur GTK Bapak Praptono, M.Ed. Dalam pidatonya Mr Song menyampaikan kegiatan seperti ini (kerjasama antara Indonesia dan Cina) akan dilanjutkan dan ditingkatkan. Setelah pembukaan selesai kita berfoto-foto di halaman campus, dan dilanjutkan membeli kartu Sim Card Cina bersama-sama. Dalam perjalanan saya sangat mengagumi keindahan kota Xuzhou, begitu bersih dan indah.

Selama 21 hari di Cina kami belajar di kampus CUMT, berkunjung ke SD Wang Jie, SMP Xinyuan, SMA, Wisata budaya Cina, belajar bahasa Mandarin, dan menulis kaligrafi Cina. Salah satu hal yang dapat saya jelaskan pada kegiatan pembelajaran di Cina, yaitu menggunakan metode Problem Based Learning (PBL). Langkah-langkah penerapan PBL di Cina:

  1. Membaca bacaan yang disajikan guru dengan mencaritahu kata-kata kunci untuk membuat komentar, memahami karakter, dan memahami penulis
  2. Bertukar pengalaman. Kelompok saling bertukar hasil membaca mereka.
  3. Berdiskusi metode apa yang digunakan untuk membentuk karakteristik karakter
  4. Berkomunikasi dalam kelompok
  5. Perwakilan kelompok untuk melakukan presentasi

Penerapan STEM dalam pembelajaran:
1. Menggabungkan Science Technology Engineering and Math dalam pembelajaran
2. Menggunakan IT dalam KBM contohnya OHP, layar focus yang lebar, laptop
3. Memasukkan unsur seni pada proses pembelajaran
4. Siswa aktif

 

 

 

 

Demikian Pengalaman yang sudah saya paparkan, mudahan dapat menginspirasi teman-teman pendidik sehingga dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kualitas peserta didik. Dengan menerapkan hal-hal, antara lain:
1. Menganalisis kebutuhan peserta didik
2. Mengembangkan proses penilaian peserta didik berdasarkan konsep penilaian otentik (autentik assessment)
3. Menyusun perangkat pembelajaran untuk peserta didik dengan mengintegrasikan dengan wira uasaha
4. Mengubah etos kerja dan pola pokir guru
5. Menanamkan karakter pada peserta didik
6. Memberi contoh kegiatan peduli lingkungan
7. Membandingkan proses pembelajaran anatara Indonesia dengan Cina
8. Tujuan pendidikan di Cina menciptakan manusia untuk melahirkan pekerjaan bukan sebagai pekerja.

Inilah Nikmat Allah yang tiada Tara, dapat membawaku pergi ke Negeri Tirai Bambu Cina dan dapat menularkan ilmu yang saya dapat walau hanya sedikit, mudahan bermanfaat, Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin …

Tinggalkan Balasan