Cerpen: Bermainlah dengan Bahagia
Karya Yoga Prasetya
Liga 1 Indonesia memasuki “Matchday 3” Madura FC akan menjamu Lampung United di kandang sendiri. Secara statistik, Madura lebih unggul dibanding lawannya. Namun, tim berjersey merah putih hitam ini harus kehilangan lima pemain inti mereka karena kondisinya kurang sehat.
Ridho, Meraudje, Krangar, Berlian, dan Khabib tidak akan dimainkan pada pertandingan kali ini. Untuk jabatan kapten akan disematkan pada Vermansyah yang kemarin bermain sangat baik. Sementara itu, Nwokolo diplot sebagai “Left Winger Forward” mendampingi Rakic di depan gawang lawan.
“Para pejuang, tunjukkan kemampuan terbaik kalian di hadapan para suporter. Buatlah mereka bangga!” Pekik Superstar.
“Tidak ada strategi khusus Koch?” tanya Nwokolo, pemain baru Madura FC.
“Bermainlah dengan bahagia,” jawab pelatih termuda di Liga 1 Indonesia itu.
***
Babak pertama para pemuda Madura berhasil mengepung anak-anak Lampung. Mereka mencatatkan 61% penguasaan bola dengan tendangan “on target” 7. Namun, belum ada gol yang tercipta.
Para suporter benar-benar menjadi pemain kedua belas bagi Madura FC. Kehadiran mereka membuat Lampung sedikit grogi tidak berkutik. Bahkan, Jaime yang memulai debutnya berhasil meredam serangan lawan.
PR untuk Superstar hanya satu di babak kedua. Mereka wajib mencetak gol agar menang. Apalagi di babak pertama, para pemain cadangan, seperti: Tama, Ubingi, Zulfi, Ari, dan Nahbang sudah menyatu dalam skema formasi Superstar.
“Tidak ada pergantian pemain. Pokoknya kalau kalian dapat bola, langsung saja oper pada Rakic atau Nwokolo,” ucap Superstar di ruang ganti.
“Siap!!!” sambut para pemain.
Para pemain kembali memasuki lapangan stadion utama Madura. Lampung United memasukkan tiga pemain sekaligus. Mereka sepertinya ingin bermain lebih terbuka di babak kedua.
Anak-anak Lampung memulai pertandingan dengan passing berdekatan. Strategi seperti ini sepertinya ampuh mengotak-atik posisi pemain Madura. Akhirnya, mereka berhasil melakukan tendangan keras ke arah gawang.
Kiper Madura, Tama, menangkap bola dengan apik. Ia langsung mengoper bola kepada Rakic yang sudah ada di depan gawang. Hakim garis tidak mengangkat bendera tanda bersih dari offside.
“Tendang!!!” Teriak Superstar.
Seakan mendengar perkataan sang pelatih, Rakic langsung menjebloskan bola ke sudut kiri atas kiper Lampung. Entah karena grogi atau posisinya yang tidak tepat. Bola berhasil masuk ke gawang Lampung. Skor 1-0 untuk kemenangan Madura FC.
Sisa waktu babak kedua tinggal 3 menit. Rakic kembali menggandakan keunggulan tim melalu sundulan dari umpan Vermansyah. Wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan.
“Hala Madura… Hala Madura… Hala Madura…” suporter meneriakkan yel-yel kebanggaan tim.
Para pemain saling bersalaman untuk menjaga sportivitas. Anak-anak Lampung yang tampak kecewa dengan hasil hari ini tetap bersikap kesatria. Harus diakui, Rakic sedang “on fire” pada pertandingan kali ini dengan mencetak dua gol.
“Rakic, Kamu hebat! Sangat layak jadi andalan tim di musim ini,” ucap Superstar yang merayakan kemenangan di tengah lapangan.
“Terima kasih Coach Star. Dua gol hari ini saya persembahkan untuk ayah dan bunda saya yang ada di surga,” balas Rakic sembari menyalami sang pelatih.
“Orang tuamu pasti bangga padamu. Oh, ya. Siap lawan Bali City?” tanya Superstar.
“Harus siap!!!” jawabnya.
(Tulisan kesepuluh Yoga Prasetya untuk YPTD)