Kurikulum Merdeka
Tahun ajaran 2022-2023 menjadi tahun kedua implementasi kurikulum merdeka di Indonesia. Pada tahun sebelumnya, di tahun 2021, kurikulum ini lebih populer sebagai kurikulum prototipe. Penyelenggaraannya bertujuan untuk memulihkan kondisi pembelajaran pasca pandemi Covid-19.
Keunikan Kurikulum Merdeka adalah di dalamnya memuat pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten pelajaran akan lebih maksimal sehingga peserta didikĀ memiliki waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka. Terlebih lagi, kurikulum ini mengajak pendidik untuk mengkontekstualkan setiap materi ajar agar lebih bermakna kepada peserta didik. Dengan kata lain, Kurikulum Merdeka menghadirkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Kearifan Lokal
Dalam rangka mewujudkan pembelajaran bermakna tersebut, maka melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), satuan pendidikan dan pendidik merancang beragam topik projek penguatan. Adapun projek penguatan ini mengacu pada delapan tema yang telah ditetapkan pemerintah.
- Gaya Hidup Berkelanjutan
- Kearifan Lokal
- Bhinneka Tunggal Ika
- Bangunlah Jiwa dan Raganya
- Suara Demokrasi
- Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
- Kewirausahaan
- Kebekerjaan (Khusus SMK)
Nah, salah satu tema yang unik adalah Kearifan Lokal. Dalam tema ini pendidik bersama dengan peserta didik merancang topik-topik projek yang bertujuan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai budaya di mana peserta didik berada. Topik tersebut kemudian menjadi penguatan peserta didik untuk mendalami konten pelajaran dari berbagai mata pelajaran di sekolah.
Topik kearifan lokal bisa terkait dengan kehidupan sosial, tradisi, budaya, norma, kerajinan, dll. Oleh karena terkait projek, maka pendidik bisa berkolaborasi untuk menjalankan projek bersama peserta didik. Misalnya, guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila berkolaborasi dengan Bahasa Indonesia, Prakarya, TIK dan Bahasa Inggris untuk menjalankan projek dengan topik Tarian Kembali. Topik ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali tarian tradisional yang terancam hilang dari lingkungan masyarakat karena modernisasi. Di dalam projek ini, setiap mata pelajaran memiliki fungsinya masing-masing. Contoh: Pendidikan Pancasila menggali filosofi nilai tarian tradisional terhadap kehidupan masyarakat.