Yang penting terus diasah. Pernyataan yang terkesan biasa ini sebenarnya memiliki makna luar biasa. Ini memang terkait dengan senjata. Namun, bukan senjata dalam arti harfiah. Ini tentang senjata penulis dalam menerbitkan buku. Apa itu senjata penulis? Tulisan. Benar sekali. Tulisan adalah senjata bagi penulis.
Yang penting terus diasah. Sama halnya dengan senjata seorang prajurit. Senjata seorang penulis pun harus diasah. Penulis mengasah senjatanya dengan terus menulis. Penulis berkewajiban mengasah senjata andalannya berupa tulisan dengan terus menulis. Harus mengasah apa sajakah penulis? Penulis harus rajin mengasah kemampuannya. Kemampuan memilih kata adalah salah satunya. Selain itu, penulis juga harus mengasah kemampuannya dalam menentukan tema yang menarik. Bukan itu saja. Terlebih lagi penulis harus mengasah komitmennya untuk terus menulis.
Yang penting terus diasah. Yayasan Pusaka Tamrin Dahlan (YPTD) merupakan sasana terlengkap bagi penulis untuk mengasah senjatanya. Selama satu tahun berkiprah, YPTD telah memfasilitasi banyak penulis mengasah kemampuannya. Melalui web milik YPTD, penulis berlomba memperkuat tulisannya masing-masing. Setiap hari selalu ada penulis mengasah senjatanya. Berawal dari satu tulisan, lama kelamaan menjadi banyak tulisan dengan tema beragam. Semakin sering penulis mengasah senjatanya, karyanya akan semakin tajam. Ada masukan ke depan, YPTD mewajibkan penulis membuat postingan minimal satu setiap bulannya. Hal ini akan menjadi jaminan penulis bisa tetap memberikan kontribusi terhadap perkembangan web YPTD.
Yang penting terus diasah. Sebagai alat pengasah yang baik, web YPTD menyediakan banyak pilihan kategori. Selama satu tahun menggiatkan literasi, banyak senjata tajam bertebaran dalam berbagai kategori. Tentu kategori ini menyesuaikan dengan kebutuhan penulis. Selain itu, kategori yang ada juga menjawab kebutuhan pembaca. Tidak salah jika bertaburan tulisan yang beragam tema dan gaya penulisan. Ada masukan ke depannya akan ada tambahan kategori, yaitu tokoh. Dalam kategori ini nantinya penulis bisa mengasah kemampuannya menulis biografi tokoh literasi.
Yang penting terus diasah. Demikian seharusnya. Tidak saja terkait tulisan sebagai senjata, tetapi juga kemampuan mempromosikan karya sebagai amunisi dalam berperang melawan kemalasan membaca. Ada harapan ke depannya web YPTD memiliki wadah khusus bagi penulis menunjukkan kekuatannya. Melalui wadah ini, penulis bisa memamerkan atau bahkan menjual buku yang diterbitkannya di YPTD. Hal ini akan menambah poin bagi YPTD terkait kunjungan pembaca. Sekaligus juga menambah koin bagi pemilik buku. Tentu hal ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Yang penting terus diasah. Bukan saja dari segi tulisan milik penulis, tetapi juga keterbacaan konten web YPTD di mesin pencari Google. Hal ini penting karena menyangkut eksistensi web YPTD di dunia maya. Melakukan pelatihan SEO bagi penulis ke depan merupakan masukan pihak YPTD.
Yang penting terus diasah. Tujuannya agar perayaan satu tahun YPTD lebih bermakna. Sekaligus menjadi momentum terciptanya senjata-senjata berupa tulisan yang lebih tajam dalam melawan musuh nyata berupa kemalasan membaca.
Yang penting terus diasah. Dengan demikian ucapan selamat ulang tahun bukan saja berupa sekadar ucapan. Melainkan penuh dengan refleksi atas capaian dan masukan demi perbaikan.
Salam literasi!
Setuju, Pak. Semakin diasah, semakin tajam. Jika tajam, tulisannya menghunjam. Salam literasi Pak.