Yang penting tekun, dong! Pastinya. Ini adalah kunci penting dalam menjalani hobi. Akan tiba masanya hobi menjadi sesuatu yang terasa kurang saat tidak mengerjakannya. Bahkan kelak pada suatu waktu, hobi akan menjadi arti bagi perjalanan waktu. Mungkin bukan saat ini, melainkan bisa jadi saat usia menjadi pembatas pekerjaan utama. Hobi akan menjadi yang pertama kali mengenalkan kita kembali pada mata uang. Hobi juga yang akan mengekalkan makna waktu luang. Tidak terkecuali menulis.
Yang penting tekun, dong! Itu adalah sebuah keharusan dalam urusan tulis-menulis. Banyak hal positif dari adanya aktivitas merangkai kata. Saya percaya sebab telah merasakan sendiri manfaatnya. Salah satunya adalah kesiapan diri dalam menyambut kata ‘purna’. Mungkin masih terlalu jauh. Namun, hal ini menjadi penguat dalam menjalankan aktivitas utama. Setidaknya sudah tidak lagi perlu memikirkan akan melakukan apa saat waktu mengenalkan pada kata ‘purna’.
Yang penting tekun, dong! Menekuni dunia tulis-menulis bukan monopoli penulis. Namun, juga usaha penerbitan. Usaha penerbitan, baik komersial maupun amal, sama-sama membutuhkan ketekunan. Jika ingin bertahan, tekun belajar dari sekitar serta memperbaiki kekurangan adalah kunci. Ini berlaku juga untuk Yayasan Pusaka Tamrin Dahlan (YPTD).
Yang penting tekun, dong! Menekuni apa yang telah setahun dijalani membutuhkan komitmen kuat memajukan. Termasuk YPTD pastinya. Namun, sebuah gerakan tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya kolaborasi yang solid. Tentu kolaborasi dengan penulis yang semakin hari terlihat semakin mencintainya. Kolaborasi bisa dalam bentuk apa saja. Saling dukung dalam menyediakan ruang bernama penerbitan antologi secara berkala. Ini akan menguatkan ikatan batin yang selama ini telah terjalin.
Yang penting tekun, dong! YPTD selaku wadah bagi penulis terutama kalangan pendidik harus bisa menjadi contoh baik. Bahwa menggalakkan literasi bukan saja tentang komersial. Namun, juga terkait amal. Karenanya YPTD ke depannya bisa aktif dalam mengikuti pameran-pameran buku yang diselenggarakan. Hal ini akan mendorong kesadaran masyarakat agar bisa melakukan hal yang sama. Dengan demikian, YPTD akan menjadi pelopor dalam penerbitan buku berbasis amal di Indonesia. Tentu ini akan menjadi salah satu kebanggaan tersendiri bagi YPTD.
Yang penting tekun, dong! Seharusnya demikian. Tekun menulis di web YPTD dalam rangka menyemarakkan ulang tahunnya yang pertama merupakan hadiah terindah. Akan lebih indah lagi jika tulisan-tulisan itu terus menghiasi web YPTD setelah perhelatan usai. Rasanya pagelaran ini menjadi ujian bagi penulis YPTD. Sekaligus juga ujian bagi YPTD untuk tetap bisa menjaga konsistensi penulisnya. YPTD harus melakukan apa? Angkat penulis yang ada menjadi bagian keluarga besar juga. Bagaimanapun juga, YPTD bukan hanya sekumpulan penulis ternama. Melainkan juga penulis-penulis yang masih belajar menemukan makna menulisnya.
Yang penting tekun, dong! Demi tercapainya tujuan bersama memajukan literasi bersama-sama. Selamat bertambah usia bagi YPTD. Banyak doa baik disematkan dalam ibadah penulis sepenuh ketekunan.
Salam literasi!