Masih teringat gerak lincah Si kecil Sharon yang lahir 30 Oktober 1984, di Jakarta. Penyandang nama lengkap Maria Sharon Limansantoso. Jika berlari saat Olah Raga mengelilingi lapangan TK dan SD Notre Dame, yang ada dibekas kantor Pemasaran Real Estate Puri Indah Blok A waktu itu 1988, yang sekarang berdiri megah Hotel Fave.
Dia merupakan murid angkatan ke 2 bagi sekolah Notre Dame yang baru berdiri di tahun 1988. Seperti anak-anak yang lain Sharon buah cinta pasangan Bp Stefan Aswin Limansantoso dan ibu Wendelina Luna yang asli Philippina, selalu bersemangat mengikuti segala mata pelajaran.
Sejak kecil sudah kelihatan bakatnya bahwa dia menyukai music dan menyanyi, bakat itu berkembang dengan dia menjadi organis handal gereja. Dari sekian hobby yang ditekuni termasuk membaca, ternyata bowling yang ditekuni sejak dia berusia 16 tahun, membawa dirinya meniti karier sebagai Atlet Profesional.
Dia putri ke 2 dari 2 bersaudara kakaknya bernama Sherina Limansatoso dan adiknya Sheryl keduanya sudah membangun Rumah tangga, hanya Sharon yang lulusan Bachelor of Science in Business Jenjang Pendidikan : Administration Major in Computer Applications (setara dengan S1), yang masih single.
Sebenarnya Sharon mulanya tidak menyukai Olah Raga Bowling, namun setelah belajar bersama papanya yang memang hobby Bowling dan dia merasa ada bakat maka ditekuninya jenis Olah raga yang bisa membuat tubuh lebih fleksibel ini.
“Mengapa ?” karena saat bermain bowling, tubuh akan membungkuk, melompat, merangkak, memutar, dan gerakan lain yang dibutuhkan untuk melempar bola ke arah pin. Itu mengapa olahraga ini bisa melatih fleksibilitas dan keseimbangan tubuh”. Penjelasan Sharon ketika kutanya. Sharon juga sangat tertarik karna merasa boling itu ternyata erupakan aplikasi dari ilmu olahraga dan ilmu fisika.
Menurut Sharon dalam Bowling deperlukan konsentrasi dan kelincahan ada banyak gerakan tubuh yang diperlukan saat bermain, gerakan kaki, tangan, , mata, dan tubuh. Melemparkan bola bowling dan memukul pin membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang sangat baik.
Hal inilah yang bisa melatih dan mempertajam fokus, konsentrasi, serta melatih koordinasi mata dan tangan.Bahkan untuk mengarahkan bola bowling ke pin, dibutuhkan koordinasi otot-otot tubuh terutama saat mengayunkan dan melempar bola.
Gerakan ini bisa memberikan latihan yang cukup untuk tendon, ligamen, otot, dan persendian di lengan, sehingga bisa melatih kekuatan otot dan sendi tubuh. Tak mengherankan meskipun Sharon tergolong langsing tapi berisi dan kelihatan kekar kuat tubuhnya.
Menurutnya juga sangat menyehatkan jantung mengapa ? Karena ketika bermain bowling gerakan tubuh saat membantu kinerja otot-otot jantung, sehingga bisa menyehatkan jantung. Selain itu, adrenalin yang dirasakan selama pertandingan atau bermain bowling juga bisa meningkatkan denyut jantung.
Saya yang awam tentang Bowling, semakin ingin tahu dan menggali informasi dari mantan muridku waktu di TK dan SD ini. Maka saya terus mengajukan pertanyaan, apakah manfaat bowling bagi kesehatan tubuh lainnya? Meskipun Sharon bukan seorang dokter, tapi dia seorang professional atlit yang sudah merasakan apa manfaatnya bermain bowling.
Dia menegaskan bahwa bowling juga dapat menjadi cara untuk menurunkan berat badan. Sebab, para ahli menyebutkan bahwa bermain bowling bisa membakar setidaknya 150-300 kalori. Semakin lama melakukannya, semakin banyak kalori yang akan terbakar.
“Bowling juga dapat menghilangkan Stress”, katanya, manakala dia bermain bersama rekan-rekannya sesama pencinta bowling, adanya saling kerjasama, santai dan rilex serta ngobrol selepas olah raga, menjadi waktu yang sangat mengasyikkan.
Setelah itu rasanya semakin segar dan semangat lagi untuk bermain. Dan yang lebih penting telah terjadi interaksi dengan para rekan yang menjadi sahabat, dan semua itu mempererat hubungan social diantara kami, tandas Sharon.
Atlit yang selalu menjaga kesehatan jasmani dengan minum air putih dan kesehatan rohaninya dengan rajin merayakan Ekaristi suci ini mengungkapkan suka dukanya sebagai seorang atlit. Suka yaitu, karna bisa ke Luar negri bertanding, bisa membela negara, dan bisa membanggakan orang tua, serta banyak pengalaman yang sungguh berarti.
Dukanya yaitu sering jauh dari orang tua dan sering mengorbankan waktu untuk latihan. Sharon yang telah malang melintang dalam pertandingan dan telah berkunjung ke pelbagai negara antara lain : Kuala Lumpur, Manila, Hong Kong City, Yogjakarta, Solo, Palembang, Denpasar, Pekanbaru, Hiroshima, Kyoto, Macau, Bangkok, Los Angeles, Las Vegas, Sierra Leon, Florida. Serta menguasai Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Tagalog (Filipina).
Mengakui bahwa keluargalah yang sangat memberi inspirasi, meneguhkan dan mendukung dia untuk menjadi Atlet professional. Saat ini Sharon sebagai CPNS di Kementrian dan Keolahragaan sebagai Analisis Keolahragaan di cabang Bowling.
Si Cantik yang punya makanan favorite yakni Sup Ayam buatan mami ini tetap bercita –cita untuk mengabdikan diri sebagai Atlet Profesional dan Social Worker. Ketika kutanya tentang prestasinya dia menuturkan pelbagai Turnamen & kejuaraan / prestasi yang pernah diraihnya:
- Medali Emas SEA GAMES 2019 – Manila, Filipina (Ganda Putri)
- Medali Perunggu SEA GAMES 2019 – Manila, Filipina (Ganda Campuran)
- Medali Emas SEA GAMES 2017 – Kuala Lumpur, Malaysia (Ganda Putri)
- Medali Perunggu Kejuaraan Dunia (World Bowling Championships 2017 – Las Vegas, USA (Master Event)
- Medali Perunggu Kejuaraan Dunia (World Bowling Championships 2017 – Las Vegas, USA (Trio)
- Hong Kong Open 2017 – Champion
- Macau Open 2014 – Champion
- Asian Bowling Tour Grand Final 2011, 2014 – Champion
Nah semenjak Pandemic ini Sharon punya Cara jitu untuk mengisi waktu luang yaitu dengan : Berolahraga, melukis, membaca dan belajar lewat internet.
Bagi para pembaca yang budiman dan para penggemarnya Shoron punya saran dan ingin berbagi kata “Tetaplah semangat dan terus berdoa di masa pandemic ini, sebisa mungkin mencoba untuk membantu sesama yang membutuhkan. Tetap jaga Kesehatan dan patuhi protocol Kesehatan yang berlaku. Semoga pandemic ini cepat berlalu.”
Oleh Sr. Maria Monika SND
Artikel ke :16 YPTD