Bakso Kimpul Tempat ‘Ngumpul’

(Catatan Peresmian Bakso Remaja Kimpul)

SENIN (26/06/2023) malam, itu ada kenduri. Sohibul hajat-nya mengundang Bupati. Bupati mengajak kami. Kami beberapa orang berkesempatan ikut rombongan bupati dalam acara kenduri itu. Beberapa teman yang ikut rombongan malam itu antara lain, Pak Jamzuri (Kakankemenag yang juga ketua NU Kabupaten Karimun), Pak Supardi (Kepala KUA Meral), Pak Syamsul Arif (Ketua Harian LPTQ Kabupaten Karimun) dan tentu saja Kabag Kesra, Ust Baginda yang menjadi penghubung kami dengan bupati.

Acara malam ini kenduri atau lebih tepatnya meresmikan tempat berjualan bakso Mas Kimpul. Ini nama tenar dari pemilik rumah yang menjual bakso yang nama sebenarnya adalah Maryono. Nama kedainya Bakso Remaja Kimpul. Orang menyebutnya dengan ‘bakso kimpul’ saja.

Malam itu ada hiburan grup Campur Sari dengan tembang-tembang Jawa. Sebagai orang yang tinggal di daerah dengan mayoritas Jawa, saya cukup menikmati lagu-lagu hiburan malam ini. Aslinya saya bukan orang suku Jawa. Tapi selalu bertempat tinggal di daerah yang mayoritasnya orang Jawa.

Seremoni acara pokok antara lain pembacaan Doa Selamat oleh Ustaz Khaidir. Lalu ada sambutan oleh Ketua Peguyuban Penjual Bakso dan Jamu Kabupaten Karimun, Pak Feri Budiaji. Dalam sambutan singkatnya Pak Feri menyatakan rasa bangganya atas berkembangnya jualan bakso, khususnya yang digawangi Mas Kimpul ini.

“Dulu, mungkin 10 tahun lalu, di awal-awal Mas Kimpul jualan bakso, itu menggunakan gerobak dorong. Lalau naik motor keliling menjajakan bakso. Terakhir, sebelum pindah ke tempat ini, dia menyewa tanah orang dan mendirikan kedai sangat sederhana.” Begitu Pak Feri meriwayatkan. “Kini dia sudah punya tiga pintu ruko yang sekaligus tempat berjualan bakso,” sambungnya.

Pak Fery Budiaji juga mengatakan bahwa berjualan di kabupaten ini sangatlah nyaman. Daerah kita sangat kondusif di bawah kepemimpinan Bapak Bupati, Pak Rafiq,” katanya sambil tersenyum menghadap Bupati Karimn, Dr. H. Aunur Rafiq. “Terima kasih ke Pak Bupati, saya laporkan, Pak sudah 19 orang sudah ke Tanah Suci. Berhaji 2 orang dan umroh 17 orang, penjual bakso dan jamu kita, Pak.” Dia menceritakan betapa penjual bakso dan jamu ini adalah pekerja keras,” katanya menambahkan.

Bupati Karimun saat memberikan sambutan mengajak semua masyarakat, khsusunya komunitas penjual bakso dan jamu untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Katanya, berpindah tempat dari kecil ke tempat yang besar begini adalah atas karunia dari Allah, kata Bupati. Kisah Kimpul ini sangat menarik. Yang pasti, kedai bakso ini nantinya akan menjadi tempat orang-orang rindu bakso untuk ‘ngumpul’ katanya sambil bergurau.

“Gerobak dorong, berjaja dengan motor, jualan di kedai sederhana dengan menyewa tanah dan kini milik sendiri adalah kisah indah yang diciptakan oleh para penjual bakso Kabupaten Karimun. Ini bukti takwa, khusuk beribadah dan gigih berusaha,” kata Bupati Karimun dalam pidatonya. “Selamat, semoga berkah, dan seluruh penjual bakso lainnya bisa berkembang juga, termasuk usaha lainnya.” Bupati juga menyatakan terima kasih atas doa-doa dari masyarakat, khususnya dari penjual bakso atas kepemimpinanya selama ini.***

*Juga di tanaikarimun.com

Tinggalkan Balasan