9. Belajar Menerima Kritik
Pada hakikatnya sebuah kritik sifatnya sangat konstruktif, itu bagi orang yang mengerti tujuannya memberi kritik. Ingin memberikan masukan, bahkan biasanya juga dibarengi dengan solusinya.
Sebagai penerima kritik secara objektif Anda pun harus membuka diri untuk menerimanya, dan perlu disikapi dengan baik agar menjadi sesuatu yang positif bagi diri Anda sendiri.
Tapi, kadang cara memberikan kritik itu pun akan sangat mempengaruhi penerimaan Anda. Itulah yang perlu disikapi dengan tenang, fahami terlebih dahulu tujuan yang terkandung di dalamnya. Objektifkah kritik tersebut? Atau malah subjektif?
Tidak semua orang bisa berlapang hati menerima kritik, terlebih bagi Anda yang tidak terbiasa menerima kritik. Pada umumnya, kritik itu akan sangat mempengaruhi emosi penerimanya.
Sebuah kritik biasanya ditujukan kepada seseorang untuk menghasilkan ide yang solutif, terutama di industri kreatif. Misalnya, Anda membuat sebuah desain iklan untuk klien Anda dan mendapatkan kritik dari atasan Anda.
Mungkin pada awalnya Anda tidak terima karena merasa pekerjaan yang Anda lakukan itu sudah mengerahkan segala kemampuan Anda. Namun, jika Anda berhasil melihat sisi positifnya, kritikan dari atasan Anda tersebut justru dapat memperbaiki kualitas desain Anda.
Begitu juga kritik terhadap Anda dalam mempresentasikan gagasan lainnnya. Dimana Anda merasa gagasan tersebut sudah sangat maksimal. Namun dalam sudut pandang yang berbeda, Anda sulit untuk menerimanya.
Padahal, bisa saja sudut pandang tersebut mampu memberikan warna yang lain dari gagasan Anda. Tapi, karena Anda sudah menutup diri untuk menerima masukan, makan gagasan itupun jadinya hanya sebatas yang Anda Fahami.
Ada 5 cara untuk menyikapi saat menerima kritik, Anda harus mempelajari tahapannya. Seperti yang tertuang dibawah ini:
• Tetap Tenang Saat Dikritik
Tidak semua orang bisa memberikan kritik dengan cara yang bijak. Bahkan ada yang sejak awal sudah sarat dengan emosi. Yang seperti ini kalau tidak dihadapi dengan tenang, maka yang terjadi adalah perdebatan yang tidak bermanfaat.
Fahami dengan tenang apa yang disampaikan, apakah kritik yang diberikan hanya melihat sisi kesalahan semata? Atau memberikan sudut pandang yang berbeda, bersifat objektif dan konstruktif?
Dengan kondisi yang tenang, Anda akan mudah mencerna maksud dan tujuan kritik itu disampaikan. Kalau sudah begitu, maka Anda tinggal melihat sisi positif dan negatifnya jika Anda terima.
Apalagi kritik itu disampaikan dengan sangat persuasif, tidak ada salahnya Anda membuka diri untuk menerimanya. Tinggal Anda lihat untung ruginya jika menerima kritik tersebut.
• Dengarkan dengan Cermat
Setelah Anda mampu menguasai diri, dengarkan dengan baik apa yang mendasari kritik itu disampaikan. Cermat maksud dan arah tujuan dari kritik tersebut. Dengan begitu Anda akan mampu menghadapi kritik tersebut.
Dengan mendengar, Anda akan memahami substansi apa yang disampaikan, juga Anda bisa mempertimbangkan apakah kritik tersebut bermanfaat untuk diterima atau tidak. Cara ini akan sangat membantu Anda dalam menghadapi kritik.
Pada umumnya kritik itu disampaikan tujuannya untuk memberikan masukan. Dengarkan bagian yang menurut Anda memang harus diperbaiki dan jangan menyela ataupun membantah.
Jika kritik yang diberikan memang sungguh membangun, Anda dan teman bicara Anda akan fokus pada apa yang harus diperbaiki. Bukannya saling melontarkan ucapan yang bertujuan untuk melindungi diri.
• Mencerna Kritik dengan Baik
Sesuai dengan tahapannya, maka setelah mendengar dengan baik Anda pun bisa mencerna apa yang disampaikan dengan baik pula. Memahami substansi kritik yang disampaikan dan mengerti tindakan apa selanjutnya yang akan diambil.
Memang perbedaan sudut pandang kadang mempengaruhi sebuah kritik. Hal ini kalau tidak dicerna terlebih dahulu, maka yang terjadi adalah mispersepsi. Dan biasanya akan memicu adu argumentasi yang bermuara pada perdebatan.
Jika tidak berkenan dengan Kritik yang diberikan, bisa saja memberikan alasan yang membuat pemberi kritik tetap nyaman. Misalnya, Katakan pada mereka bahwa Anda memerlukan waktu untuk berpikir karena urusan ini menyangkut pekerjaan Anda berdua. Hal ini membantu Anda melihat berbagai perspektif kritikan tersebut.
• Tanyakan Contoh Masalah dan Solusinya
Ini sebuah cara yang cukup efektif untuk menjaga hubungan dengan yang memberikan kritik. Mintalah contoh dari apa yang dikritik dan contoh tersebut tentunya akan membantu untuk menjelaskan apa yang menjadi masalahnya.
Disamping itu, perlu juga ditanyakan apa solusinya dari apa yang di permasalahan. Dengan begitu, yang memberi kritik pun merasa dihargai. Dan kita sendiri akan mengetahui sejauh mana kapasitas si pemberi kritik.
Jika hal seperti itu terjadi dilingkungan kerja Anda, dimana rekan kerja memberi tahu bahwa Anda terlalu malas dan tidak inisiatif ketika bekerja meskipun Anda tidak merasa seperti itu, tanyakan contohnya.
Contoh kasus apa yang membuat mereka memberikan kritik semacam itu. Dengan begitu, Anda juga bisa mengintrospeksi diri dan yang mengkritik Anda pun merasa dihargai.
• Berempati pada Pemberi Kritik
Cara menghadapi kritikan orang lain yang terakhir adalah dengan berempati kepada pemberi kritik. Misalnya, Anda merasa teman Anda bersikap tidak sopan ketika mengkritik Anda. Padahal, bisa jadi, mereka tidak bermaksud menyakiti Anda.
Beberapa orang mungkin kehilangan kemampuan berkomunikasinya ketika harus berhadapan dengan orang lain. Tanpa sadar, ia membuat lawan bicaranya menjadi tersinggung. Padahal, mereka hanya ingin membantu agar semuanya berjalan dengan baik.
Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk berempati terhadap lawan bicara Anda. Lihatlah siapa yang berbicara dan bagaimana sikapnya.
Pada dasarnya, cara cerdas menghadapi sebuah kritikan adalah dengan tetap tenang saat mencerna masukan. Dengan begitu, Anda bisa melihat lebih jernih apa yang ada di balik komentar yang mungkin terasa panas di telinga Anda.
Sumber: Hellosehat.com